Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produksi Industri Manufaktur Babel Turun 4,25 Persen

Warta Ekonomi -

WE Online, Pangkalpinang - Produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan I (Januari-Maret) 2016 mengalami penurunan sebesar 4,52 persen terhadap triwulan IV 2015.

"Turunnya produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan ini disebabkan oleh jenis industri makanan yang turun hingga sebesar 6,09 persen, sedangkan industri logam mengalami kenaikan 3,98 persen", kata Kepala Badan Pusat Statistik Babel, Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Rabu (4/5/2016).

Ia menjelaskan, jika dibandingkan antara triwulan I 2015 dengan 2016 produksi manufaktur besar dan sedang mengalami kenaikan 4,07 persen karena naiknya industri makanan dan industri logam dasar masing-masing sebesar 5,41 dan 1,55 persen.

Sementara itu, pertumbuhan industri mikro dan kecil pada triwulan I 2016 secara umum mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 2,03 persen terhadap triwulan IV 2015.

Penurunan itu akibat industri tekstil menurun sebesar 11,36 persen, industri barang galian bukan logam turun 5,83 persen, industri pakaian jadi 3,74 persen, industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya turun 3,35 persen dan industri minuman turun 1,73 persen.

Sedangkan industri makanan naik sebesar 0,91 persen, industri furnitur 3,71 persen dan industri pengolahan lainnya naik 4,83 persen.

Ia mengatakan, apabila dibandingkan dengan triwulan I 2015 produksi industri mikro dan kecil juga mengalami penurunan sebesar 4,34 persen akibat adanya penurunan pada industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 35,58 persen, industri barang galian bukan logam turun 30,49 persen dan industri tekstil turun 18,97 persen.

"Sektor industri manufaktur mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional maupun regional. Nilai tambah yang dihasilkan dari sektor industri manufaktur mempunyai kontribusi besar terhadap naik turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: