Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Persepsi Konsumen Terhadap Perekonomian Menurun Tipis

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Bank Indonesia melaporkan tingkat persepsi keyakinan konsumen terhadap kondisi perekononomian pada April 2016 ini menurun tipis dari 109,8 poin menjadi 109,0, namun level tersebut dinilai bank sentral tetap pada rentang optimistis.

Penurunan Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2016 itu, karena penurunan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, khususnya tentang penghasilan dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama, demikian menurut publikasi statistik Bank Indonesia yang dikutip di Jakarta, Rabu (4/5/2016).

Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) April 2016 turun 1,9 poin menjadi 94,7 dibanding Maret 2016.

"Persepsi konsumen terhadap penghasilan turun 4,6 poin dan persepsi ketepatan waktu pembelian barang turun 1,8 poin," menurut BI.

Di sisi lain, kabar positif datang dari persepsi konsumen untuk ketersediaan lapangan kerja yang naik 0,7 poin menjadi 80 pada April ini dari 79,3.

Kesimpulan itu berdasarkan survei konsumen bulanan BI terhadap 4.600 rumah tangga di 18 kota.

Menurut BI, persepsi konsumen terhadap perekonomian menurun, khususnya di sembilan kota, dengan yang terbesar di Manado (turun 15 poin) dan Banjarmamsin (8,7 poin).

Jika dilihat dari kelompok masyarakat, penurunan persepsi paling banyak terjadi di masyarakat dengan tingkat pengeluaran sebesar Rp4-5 juta per bulan.

Meskipun pada April ini keyakinan konsumen menurun, konsumen tampak optimistis untuk prospek perekonomian di dua triwulan mendatang.

Indeks Ekspetasi Konsumen (IEK) pada April 2016 mencapai 123,3 poin, nauk 01, poin dibanding Maret 2016, karena persepsi terhadap ketersediaan lapangan kerja pada April naik 2,3 poin menjadi 105 dibanding Maret 2016.

BI juga menyatakan sebagian masyarakat masih berekspetasi bahwa akan terjadi kenaikan harga pada Juli 2016, yang terlihat dari Indeks Ekspetasi Harga yang naik 2,6 poin menjadi 174.

Tekanan itu dipicu perkiraan kenaikan harga pada kelompok sandang dan kelompok bahan makanan karena meningkatnya permintaan menjelang Idul Fitri 2016. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: