Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Darmin: Pertumbuhan Triwulan II akan Lebih Baik

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II akan lebih baik dari triwulan I-2016 yang tercatat 4,92 persen.

Ia mengatakan di Jakarta, Rabu (4/5/2016), pertumbuhan triwulan II akan didukung oleh kinerja konsumsi pemerintah, realisasi penyerapan belanja modal dan masa panen yang berlangsung pada periode April hingga Juni 2016.

"Belanja barang yang jumlahnya tidak besar akan mempercepat penguatan dan pergeseran masa panen dari Maret ke April mulai terlihat dampaknya pada kuartal II," kata Darmin.

Darmin mengakui pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2016 lebih rendah dari triwulan IV-2015 yang tercatat 5,04 persen, namun angka 4,92 persen masih lebih baik dari periode yang sama tahun lalu atau triwulan I-2015 sebesar 4,73 persen.

Namun, sejumlah perbaikan telah dilakukan pemerintah, termasuk diantaranya menerbitkan paket kebijakan ekonomi jilid I-XII yang bisa memperkuat daya saing dan memperbaiki iklim berusaha agar perekonomian tidak rentan dari tekanan global.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan pengeluaran belanja pemerintah yang mendukung realisasi investasi menjadi salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi triwulan I-2016 mencapai 4,92 persen (yoy).

"Tingginya realisasi investasi berupa bangunan dan konstruksi lain, termasuk belanja modal mengalami ekspansi signifikan," kata Suryamin.

Suryamin menjelaskan penyerapan belanja modal yang tinggi pada triwulan I-2016 memberikan kontribusi terhadap komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 5,57 persen pada periode ini.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi triwulan I juga didukung oleh konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) yang tumbuh 6,38 persen dan realisasi konsumsi pemerintah yang tumbuh 2,93 persen.

"Pengeluaran konsumsi LNPRT tumbuh tinggi pada periode ini karena adanya kegiatan berskala nasional seperti mukernas, rakernas serta kongres berbagai parpol dan ormas," ungkap Suryamin.

Meskipun demikian, pengeluaran konsumsi rumah tangga sedikit melambat di seluruh kelompok lapangan usaha atau hanya tumbuh 4,94 persen, kecuali pada sektor transportasi dan komunikasi serta sektor restoran dan hotel.

Sementara, komponen ekspor dan impor masih terkontraksi masing-masing negatif 3,88 persen dan 4,24 persen seiring dengan perlambatan ekonomi di negara tujuan ekspor, penurunan harga komoditas, perlemahan permintaan domestik dan depresiasi rupiah. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: