Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS: Tingkat Pengangguran Terbuka Februari 5,5 Persen

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2016 sebesar 5,5 persen atau 7,02 juta orang, menurun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 6,19 persen atau 7,56 juta orang.

"Dalam setahun terakhir, tingkat pengangguran terbuka menurun dari 5,81 persen menjadi 5,5 persen dan jumlah penganggur berkurang sebanyak 430 ribu orang," kata Kepala BPS Suryamin dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (4/5/2016).

Suryamin menjelaskan tingkat pengangguran terbuka yang tercatat sebesar 5,5 persen pada Februari 2016 berarti dari sekitar 100 angkatan kerja terdapat lima hingga enam orang penganggur.

"Sedangkan, dari pola yang ada, tingkat pengangguran terbuka di wilayah perkotaan selalu lebih tinggi dari wilayah perdesaan yaitu 6,53 persen berbanding 4,35 persen," tambahnya.

Dari tingkat pendidikan, tingkat pengangguran terbuka untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan menempati posisi tertinggi yaitu 9,84 persen, diikuti lulusan diploma I/II/III yaitu 7,22 persen. Sedangkan yang terendah adalah penduduk berpendidikan SD ke bawah yaitu 3,44 persen.

"Hal ini dikarenakan mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apapun, sementara mereka yang berpendidikan lebih tinggi cenderung memilih pekerjaan yang sesuai," kata Suryamin.

Ia menambahkan, meskipun terdapat 7,02 juta penganggur, ada sebanyak 120,65 juta orang yang bekerja, sehingga jumlah angkatan kerja yang terdaftar pada Februari 2016 mencapai 127,7 juta orang.

"Dibandingkan Februari 2015, jumlah penduduk bekerja turun sebesar 200 ribu orang dan jumlah penganggur turun 430 ribu orang sehingga jumlah angkatan kerja berkurang 630 ribu orang," jelas Suryamin.

Dari 120,65 juta orang yang bekerja, sebanyak 52,43 juta orang merupakan lulusan SD ke bawah, 21,48 juta orang lulusan Sekolah Menengah Pertama, 20,71 juta orang lulusan Sekolah Menengah Atas, 12,34 juta orang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dan 13,69 juta orang lulusan Diploma dan Universitas.

Sementara, struktur lapangan pekerjaan pada Februari 2016 tidak berubah, yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, sektor jasa kemasyarakatan atau perorangan dan sektor industri yang masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

Sedangkan, dalam setahun terakhir hanya dua sektor yang mengalami penambahan jumlah penduduk bekerja yaitu sektor perdagangan hingga 1,8 juta orang atau 6,94 persen dan sektor jasa kemasyarakatan hingga 380 ribu orang atau 1,96 persen.

BPS juga mencatat pada periode Februari 2016, sebanyak 50,3 juta orang atau 41,72 persen bekerja pada sektor formal dan 70,3 juta orang atau 52,28 persen bekerja pada sektor informal.

Terkait masih tingginya pengangguran di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS M Sairi Hasbullah mengatakan ada kemungkinan lulusan dari sekolah tersebut belum sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.

"SMK menyuplai keahlian dan 'skill' tertentu, tapi jangan-jangan lulusan SMK ini belum 'match' betul dengan perusahaan, bukan berarti mereka tidak dibutuhkan. Tapi ini butuh penelitian lebih lanjut," katanya.

Ia menambahkan potensi industri manufaktur di masa mendatang untuk menyerap tenaga kerja sangat besar, sehingga jumlah pengangguran akan berkurang. Namun, perhatian khusus dibutuhkan untuk kawasan di luar Jawa.

"Penyerapan tenaga kerja di sektor industri ada tren positif, terutama bila manufaktur tambah kuat dan besar. Walaupun ada catatan karena daerah di luar Jawa membutuhkan khusus terkait tingginya tingkat pengangguran," kata M Sairi.

BPS mencatat beberapa daerah masih mencatatkan angka tingkat pengangguran terbuka diatas rata-rata nasional antara lain Kepulauan Riau 9,03 persen, Kalimantan Timur 8,86 persen, Jawa Barat 8,57 persen, Aceh 8,13 persen, Banten 7,95 persen, Sulawesi Utara 7,82 persen dan Maluku 6,98 persen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: