WE Online, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Yuliandre Darwis menilai keputusan bakal calon gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault yang memilih mantan wali kota Jakarta Utara Rustam Effendi sebagai pasangannya adalah langkah tepat.
"Meskipun publik belum begitu memperhitungkan, saya melihat pasangan Adhyaksa-Rustam justru dapat menjadi kuda hitam," kata Yuliandre Darwis di Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Yuliandre optimistis pasangan Adhyaksa-Rustam dapat menjadi pilihan alternatif dari sejumlah pasangan calon gubernur/wakil gubernur DKI Jakarta pada pilkada serentak Februari 2017.
Pasangan Adhyaksa-Rustam, menurut dia, dapat menjadi anti tesis dari pasangan calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama dan Heru.
"Adhyaksa dikenal tegas tapi santun, sedangkan Ahok tegas tapi kadang-kadang terlontar ucapan kurang santun," kata pakar komunikasi ini.
Sedangkan Rustam, kata Andre, memiliki komitmen keberpihakan terhadap rakyat kecil yang kuat.
"Rustam tidak bersedia menjalani perintah Gubernur Ahok untuk menggusur warga dan memilih mundur dari jabatan wali kota Jakarta Utara. Ini menunjukkan keberpihakannya kepada rakyat kecil," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Andre juga mengingatkan Ahok agar tidak terlalu percaya diri sehingga terkesan meremehkan para kompetitornya.
Menurut Andre, Ahok hendaknya belajar dari pengalaman pilkada DKI Jakarta tahun 2012 yang diikuti pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli serta Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
Pada saat itu, sejumlah lembaga survei menyimpulkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang diusung banyak partai politik lebih unggul.
"Pasangan Fauzi-Nara waktu itu juga sangat percaya diri, tapi realitasnya pemilih berbalik memilih pasangan Jokowi-Ahok," katanya.
Pilkada serentak dijadwalkan akan diselenggarakan di 101 daerah, termasuk DKI Jakarta, pada Februari 2014. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement
