Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akom vs Novanto Berebut Restu Jokowi, Siapa yang Menang?

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Gelaran Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar sebentar lagi akan dilangsungkan. Panitia Pengarah atau Sterring Committe (SC) Munaslub pun telah mematok tanggal pelaksanaan Munaslub pada 15-17 Mei 2016 di Nusa Dua Bali. Rangkaian pendaftaran juga telah dibuka sejak hari kemarin (Selasa, 3/5/2016) dan ditutup pada Rabu (4/5/2016).

Diketahui, panitia SC telah mengantongi sejumlah nama-nama bakal calon Ketua Umum Partai Golkar, seluruhnya total berjumlah 10 orang, minus Idrus Marham yang telah menyatakan mengundurkan diri. Diketahu dari 10 calon itu diantaranya; Ade Komarudin, Priyo Budi Santoso, Azis Syamsuddin, Airlangga Hartanto, Mahyudin, Syahrul Yasin Limpo, Setya Novanto, Indra Bambang Utoyo, Watty Amir, serta Tommy Soeharto.

Sejumlah kalangan menyebut dari kesepuluh calon itu, duel sengit nantinya akan mengerucut kedua calon, yakni Akom vis a vis Setya Novanto. Keduanya dianggap mempunyai kemampuan organisasional baik secara finansial dukungan dari sejumlah organisasi underbouw Golkar serta pengurus di tingkat DPD I dan DPD II.

Keduanya pun tak mau kalah berebut klaim siapa yang paling loyal ke pemerintah guna mendapat restu dari Jokowi. Baik Akom dan Novanto, sama-sama mengaku akan mengembalikan takdir Golkar menjadi partai pendukung pemerintah jika nantinya memimpin partai berlambang pohon beringin tersebut. Perang klaim pun tak terhindarkan, keduanya sama-sama ingin mendapat restu dari Jokowi.

"Insya Allah kalau saya terpilih, yang pertama saya lakukan, kami bekerjasama penuh dengan pemerintah Jokowi-JK," kata Novanto di Kantor DPP Parta Golkar, Slipi, Jakarta Barat.

Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR itu juga mengaku akan setia terhadap visi pemerintah yang ingin mewujudkan program Nawacita hingga masa pemerintahan berakhir di 2019. Mantan Ketua DPR yang tersandung kasus 'Papa Minta Saham' itu pun mengungkapkan jika terpilih menjadi Ketum Golkar dirinya akan mengikuti model kepemipinan Jokowi lewat metode blusukannya.

"Apa yang dilakukan Presiden, merupakan cara yang tepat untuk mengetahui langsung persoalan di daerah, langsung dari mulut rakyat. Insya Allah saya akan mengikuti cara Presiden Jokowi, turun langsung ke daerah-daerah menemui kader-kader Golkar," pungkasnya.

Tak mau kalah, Akom pun menjanjikan Golkar yang friendly ke pemerintah jika dirinya menjadi ketua umum kelak. Ketua DPR RI juga telah membicarakan langsung ke Presiden Jokowi terkait pencalonannya tersebut.

"Di berbagai kesempatan sering bertemu (Presiden), sudah pasti hal itu (pencalonan caketum Golkar) dibicarakan.

Dia pun meyakinkan bahwa sedari awal dirinya telah menjadi pendukung pemerintahan, dan tidak ada niatan untuk membawa Golkar keluar dari tradisi sebagai partai pendukung pemerintah.

"Sudah sejak lama saya dukung pemerintah. Barangkali sebelum yang lain, saya sudah menyatakan mendukung Jokowi-JK Jadi tidak usah diragukan soal itu," kata Akom di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (4/5/2016).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: