Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jembatan Masa Depan Bisnis Lippo Group

Warta Ekonomi -

Sepuluh Februari lalu perusahaan e-commerce MatahariMall.com meresmikan kantor yang berada di Gedung Lippo Kuningan, Jakarta. Perusahaan e-commerce yang diluncurkan pada akhir tahun 2015 tersebut tampaknya memiliki mimpi untuk menjadi Alibaba. Bukan hal yang mustahil untuk menjadi raksasa perusahaan e-commerce. Apalagi konglomerat Lippo Group yang menjadi salah satu ikon konglomerat di Indonesia melekat pada perusahaan ini.

Di tengah tren masyarakat online yang semakin merebak di Indonesia, bisnis e-commerce memang menjanjikan. Apalagi berbagai iming-iming, seperti diskon atau potongan harga semakin membuat perambah dunia maya “gila” belanja. E-commerce sangat berwarna. Mulai dari para pemainnya hingga sistem pembayarannya yang semakin beraneka ragam. Pertanyaan besar tentu akan semakin membubung. Tidak hanya pemain bisnis pendatang baru, tapi para raksasa pun merapat ke bisnis ini. MatahariMall.com salah satunya.

Berikut ini petikan wawancara reporter Warta Ekonomi Agus Aryanto dengan sejumlah media dan wawancara kami melalui email belum lama ini dengan CEO MatahariMall.com Hadi Wenas:  

Bagaimana pandangan anda terhadap perkembangan e-commerce di Indonesia dan seperti apa ke depannya?

Pengguna internet di Indonesia terus meningkat pesat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang dilansir Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet pada tahun 2015 mencapai 88 juta. Dengan jumlah tersebut, penetrasi internet di Indonesia mencapai 34%. Angka ini meningkat 6% dibanding tahun 2014 yang mencapai sekitar 70 juta pengguna. Menurut kami, penetrasi internet yang angkanya terus meningkat setiap tahunnya akan menjadi faktor pendukung utama dalam pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Mengacu pada data dari Bank Indonesia, transaksi jual-beli online di Indonesia hanya bernilai Rp34,9 triliun pada 2014. Akhir tahun 2015 kemarin, Kementerian Perdagangan memberikan proyeksi bahwa nilai transaksi e-commerce akan meningkat tajam menjadi Rp224,9 triliun. Angka ini memang fantastis. Namun, saat ini memang penjualan ritel online masih di bawah satu persen dibanding keseluruhan market ritel. Oleh karena itu, kami optimistis perkembangan e-commerce di Indonesia akan meningkat seiring dengan pertumbuhan angka penetrasi internet.

Bagaimana posisi e-commerce Indonesia dibanding dengan negara lain?

Saat ini e-commerce dapat dikatakan sebagai industri baru di Indonesia. Oleh karena itu, masih banyak hal yang dapat ditingkatkan dari segala sisi. Dari sisi pelanggan, diperlukan edukasi mengenai tingkat keamanan dan kenyamanan belanja online. Dari sisi e-commerce sendiri, butuh upaya-upaya dalam meningkatkan maupun mempertahankan kualitas konten. Tentunya dukungan dari pemerintah juga memegang peranan besar dalam memajukan e-commerce di Indonesia. Perwakilan dari Google menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar paling besar bagi e-commerce. Meskipun saat ini nilai transaksi e-commerce di Indonesia “hanya” US$75 juta (dibandingkan dengan 2 negara raksasa e-commerce, yakni Tiongkok yang transaksi online-nya mencapai US$400 miliar dan Amerika yang mencapai US$300 miliar), Indonesia banyak dilirik oleh para pemain e-commerce, baik lokal maupun asing.

Model bisnis e-commerce apa saja yang akan berkembang, prospeknya bagaimana?

Tahun 2015 menjadi titik mulai yang sesungguhnya bagi perusahaan-perusahaan e-commerce, terutama karena berdirinya perusahaan-perusahaan e-commerce baru dan suntikan modal dari investor. Bentuk-bentuk perusahaan e-commerce yang berkembang pun beragam, ada marketplace C2C, marketplace B2C, atau kombinasi antara kedua jenis marketplace seperti MatahariMall. Selain itu, e-commerce yang bergerak di bidang listing iklan, transportasi, dan layanan on-demand pun ramai berkembang.

Sekarang masuki Revolusi Industri ke-4, saat ini apa yang mendorong revolusi itu?

Revolusi industri keempat, seperti tiga revolusi industri sebelumnya, akan meruntuhkan tatanan yang lama dan melahirkan model bisnis baru. Bila revolusi industri pertama ditandai dengan penemuan mesin uap untuk membantu produksi, revolusi industri kedua dengan penemuan listrik untuk membantu produksi secara massal, dan revolusi industri ketiga melibatkan teknologi informasi (ICT) untuk produksi secara otomatis maka revolusi industri keempat ini dibangun atas produk-produk hasil revolusi industri ketiga: menyamarkan batas-batas antara dunia fisik dan digital untuk memudahkan aktivitas manusia sehari-hari. Kita sudah menyaksikan dimulainya revolusi industri keempat. Sekarang, teknologi memudahkan kita untuk melakukan hal-hal dalam hidup.

Jadi dengan revolusi itu ekonomi ke depan akan seperti apa?

Sebagaimana yang terjadi dengan revolusi-revolusi industri sebelumnya, revolusi industri keempat memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dalam skala global dan meningkatkan kualitas hidup penduduk dunia. Mengingat apapun yang kita butuhkan, mulai dari transportasi, belanja, bahkan hingga bersih-bersih rumah dan mereparasi barang dapat dilakukan dengan memanfaatkan layanan yang disediakan perusahaan-perusahaan e-commerce yang berperan sebagai “jembatan” antara kita dan penyedia produk maupun jasa, tak heran bahwa ke depannya akan terjadi penurunan harga untuk transportasi dan komunikasi, efisiensi logistik, dan turunnya biaya untuk impor. Semua ini akan membuka pasar baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Bagaimana dengan MatahariMall.com?

MatahariMall.com merupakan e-commerce yang berada di bawah naungan Lippo Group, pemilik salah satu bisnis ritel terbesar di Indonesia. Sebagai anak dari perusahaan yang memiliki ritel-ritel terbaik di bidangnya, MatahariMall memiliki visi untuk menjadi raja di negeri sendiri, tepatnya ingin seperti Alibaba versi Indonesia. Sejak diluncurkan secara resmi pada bulan September 2015, MatahariMall berhasil memanfaatkan tim yang kuat, nama brand yang terpercaya, jaringan O2O terbesar, infrastruktur pengiriman yang kuat, produk-produk eksklusif, dan harga yang kompetitif untuk menjadi platform ritel online terkemuka di Indonesia. MatahariMall juga secara aktif membentuk kemitraan dengan berbagai penyedia jasa keuangan, jasa logistik, maupun komunitas guna menghadirkan produk dan layanan terbaik bagi konsumen untuk merealisasikan visinya sebagai e-commerce nomor satu di Indonesia.

Anda ingin menjadi seperti Alibaba dan Amazon, apa yang dilakukan untuk mencapainya?

Ada tiga kunci untuk mencapai visi kami sebagai e-commerce terbesar di Indonesia, yakni investasi, kerja keras, dan komitmen. Investasi yang dimaksud tidak hanya terbatas pada materi saja, tapi juga waktu, ide, dan inovasi yang tertuang dalam upaya kedua, yakni kerja keras. Dua upaya pertama dilengkapi dengan tulang punggungnya, yakni komitmen. Banyak sekali saya saksikan usaha-usaha yang seharusnya bisa berkembang, namun pada akhirnya runtuh karena tidak mendapatkan komitmen dari para pendirinya. Ada juga yang memilih untuk menjual usahanya dan menyerahkan nasib karyawan-karyawan di tangan orang baru. MatahariMall tidak ingin seperti itu. Kami sudah memiliki komitmen jangka panjang untuk menjadikan MatahariMall sebagai e-commerce nomor satu di Indonesia dan membuat Indonesia Bangga. Karena itu, MatahariMall akan terus berinvestasi dan kerja keras untuk melaksanakan visi kami.

Apa bedanya MatahariMall.com dengan e-commerce yang lain?

MatahariMall didukung oleh salah satu grup ritel terbesar di Indonesia, yakni Lippo Grup. Nantinya, MatahariMall akan menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan besutan Lippo lainnya untuk melaksanakan bisnis secara online. Artinya, pelanggan dapat membeli tiket film Cinemaxx belanja kebutuhan rumah tangga dari Hypermart, bahkan paket untuk periksa kesehatan di Siloam Hospitals melalui MatahariMall. Kedepannya, kami juga memiliki rencana untuk menjual apartemen dan properti Lippo lainnya. Kami tidak melihat ada integrasi seperti ini di e-commerce lain di Indonesia. Selain itu, MatahariMall juga didukung para seller untuk menyediakan aneka produk fesyen dan elektronik, gaya hidup, kebutuhan rumah tangga, makanan dan minuman, hingga barang-barang keperluan hobi.

 

Cara pembayaran melalui kartu kredit, kartu debit, ataupun COD, konsumen dapat memilih cara membayar yang dirasa paling nyaman bagi konsumen. Menjalin kemitraan dengan beberapa bank, MatahariMall juga memberikan berbagai promosi menarik yang pastinya menguntungkan konsumen. Awal tahun ini, MatahariMall mengadakan kerja sama dengan BCA untuk menyelenggarakan “BCA Monday e-Promo”. Pemegang kartu kredit BCA dapat menikmati tambahan diskon 100.000 setiap Senin. MatahariMall juga pernah menjalin kerja sama dengan CIMB Niaga untuk menggelar “Octo-Pay Weekend Special”. Melalui kerja sama ini, konsumen dapat menikmati tambahan diskon 20% untuk produk-produk pilihan setiap akhir pekan. Baru-baru ini, nasabah Permata Bank juga boleh bergembira karena kami mengadakan cash back dan cicilan 0% dalam Super Day.

 

Dalam pengiriman belanja, barang tidak hanya bisa dikirimkan ke rumah melalui layanan jasa pengantaran terpercaya (JNE, Pos Indonesia, aCommerce, dll), MatahariMall memperkenalkan fitur O2O (Online-to-Offline) yang memungkinkan para konsumen untuk membayar, mengambil, dan mengembalikan barang-barang pesanannya di seluruh titik Pickup&Pay COD yang tersebar di seluruh Indonesia dalam bentuk gerai Matahari Department Store dan kantor Pos Indonesia. Kaum metropolitan yang ingin mengambil barang tanpa berinteraksi dengan orang lain juga dapat memilih proses O2O yang otomatis melalui eLocker yang tersebar di puluhan titik-titik strategis metropolitan di Indonesia.

 

Apa yang menjadi tantangan bisnis e-commerce?

Saat ini, terdapat 3 tantangan utama dalam bisnis e-commerce.
Infrastruktur logistik
. Di banyak negara lain, konsumen yang berbelanja online dapat memilih barang ingin diantar jam berapa. Hal ini dapat dilakukan karena infrastruktur logistik yang baik dan sistem transportasi yang tepat waktu dan transparan.

Infrastruktur pembayaran. Rendahnya penetrasi kartu kredit atau metode pembayaran online otomatis menyebabkan konsumen Indonesia untuk bergantung kepada metode pembayaran manual (bayar ditempat/Cash On Delivery) atau semi manual (Bank Transfer lewat ATM).

Regulasi. Di negara lain, dengan regulasi yang tepat, e-commerce dapat berkembang menjadi roda penggerak ekonomi negara.

Bagaimana MatahariMall menjawab tantangan itu?

Tantangan logistik dan pembayaran dihadapi oleh MatahariMall dengan aktif menjalin kemitraan dengan penyedia jasa logistik maupun jasa pembayaran guna memberikan layanan dan produk terbaik bagi konsumen. Mitra-mitra MatahariMall dalam bidang logistik maupun pembayaran memiliki sumber daya dan kapabilitas untuk membantu MatahariMall dalam memberikan layanan yang lebih baik lagi bagi pelanggan. Mitra-mitra ini senantiasa ditinjau dan dievaluasi kualitasnya guna memuaskan pelanggan. Untuk menghadapi tantangan regulasi, MatahariMall aktif menyuarakan pendapat di ideA untuk kemudian digunakan sebagai masukan untuk membuat regulasi yang semakin memajukan e-commerce di Indonesia.

Kepuasan pelanggan dalam bisnis ini tentu berbeda dengan belanja biasa, bagaimana MatahariMall.com menjawab kepuasan konsumen?

Sebaliknya, kepuasan pelanggan dalam bisnis e-commerce sama saja dengan belanja biasa. Pelanggan ingin membeli barang dan jasa dengan nyaman, dan harga sebaik mungkin. Hanya saja, baik bisnis online dan offline menggunakan cara yang berbeda dalam memberikan kepuasan pelanggan tersebut. Pelanggan pun ada yang memilih untuk cara online maupun offline, karena itulah MatahariMall mencanangkan fitur O2O (online to offline) yang memberikan elemen-elemen terbaik dari ranah online maupun offline.

Budaya Online to Ofline, perkembangan seperti apa, dan produknya apa saja?

Untuk O2O, kita yang pertama yang serius dan segede ini. Jadi kita sekarang sudah punya lebih dari 200 titik di 27 provinsi itu available untuk O2O. Kita juga punya solusi O2O yang berbeda untuk Metro dan Non Metro. Untuk konsumen di Metro solusinya e-locker, seperti yang ada di kantor ini, dimana tidak perlu berinteraksi dengan orang, tinggal memilih barang kemudian pesan, setelah dapat pin code, masukin pin code, kemudian buka lokernya akan mendapatkan hanya dalam waktu beberapa menit. Tapi itu untuk Jakarta, Bandung, Palembang, Medan, dan Surabaya.

Untuk Non Metro, konsumen kita bisa belanja online mengambilnya di departement store atau mal. Waktu kita survey pelanggan, ada tiga alasan mengapa mereka suka O2O. Yang pertama karena mereka bisa bayar di kasir, ternyata mereka kalau seperti di Metro masih tidak percaya sama online, terus yang kedua mereka suka yang ada orangnya, jadi misalnya delivery-nya cepat banget mereka senang bilang “thanks you”, tapi misalnya barang telat dikit mereka bisa marah-marah sedikit. Dan yang ketiga ini yang paling lucu, terjadi di suatu daerah Klaten, di sana mereka bilang kalau belanja dikirim ke rumah tidak ada yang tahu saya belanja online, sebab belanja online mestinya nyaman karena dikirim ke rumah, ternyata untuk beberapa segmen tidak. Ada kalanya dulu kalau belanja ke toko tertentu menganggap belanja di toko tertentu itu keren. Nah, ini sama kalau misalnya mengambil di mal atau departement store, ada bungkusnya MatahariMall itu keren. Mereka merasa lebih maju dibanding teman-teman atau komunitas lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Arif Hatta

Advertisement

Bagikan Artikel: