Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bayer Ungkap Mitos Penggunaan Pil Kontrasepsi Hormonal

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Penggunaan pil kontrasepsi hormonal atau biasa disebut Pil KB di masyarakat selama ini masih diselimuti sejumlah mitos yang membuat masyarakat enggan menggunakan alat kontrasepsi tersebut. Namun sebenanya di balik mitos yang ada ada sejumlah fakta yang menunjukkan manfaat tambahan dari penggunaan Pil KB.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Boy Abidin, dalam diskusi fakta dan mitos pil kontrasepsi homonal yang digelar oleh Bayer Indonesia di Jakarta, Selasa (24/5/2016), mengungkapkan sejumlah mitos yang menghantui masyarakat selama ini diantaranya mitos pil kontrasepsi menyebabkan kenaikan berat badan.

Faktanya, tidak ada peningkatan berat badan yang signifikan pada konsumsi kontrasepsi oral kombinasi. Peningkatan berat badan lebih dipengaruhi oleh diet dan aktivitas fisik serta sebagian besar wanita mengalami peningkatan berat badan seiring bertambahnya usia.

Mitos berikutnya, pil kontrasepsi menimbulkan masalah jerawat pada kulit wajah. Namun berdasarkan penilitian jerawat justru ditimbulkan penggunaan alat kontrasepsi jenis implan. Di mana sebanyak 11% dari pasien mengalami jerawat setelah pemasangan implan. Kondisi itu justru diperbaiki dengan penggunaan kontrasepsi kombinasi, di mana pil mengurangi peradangan dan mengurangi peradangan pada wajah.

Pil kontrasepsi meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Menurut Boy itu juga mitos, sebab berdasarkan penlitian pada kanker payudara dan penggunaan kontrasepsi oral tidak ada efek kepada kanker payudara. Penelitian jangka panjang menyebutkan tidak ada peningkatan risiko pada penggunaan kontrasepsi oral tersebut.

Ada lagi mitos pil kontrasepsi meningkatkan risiko terjadinya kanker ovarium dan endomentrium. Sebaliknya, penggunaan kontrasepsi oran justru menurunkan risiko terjadinya kanker tersebut. Data menunjukkan penurunan risiko terlihat lebih besar pada wanita yang telah mengkonsumsi kontrasepsi oral dalam jangka waktu yang panjang.

Penelitian juga menunjukkan penurunan 50% dalam risiko terjadinya kanker endometrial pada wanita yang telah mengkonsumsi kontrasepsi oral.

"Semakin panjang durasi penggunaan semakin besar penurunan risiko yang akan terjadi," jelas Boy.

Sementara itu, Head of Corporate Communication, Anton Susanto menambahkan, Bayer merupakan produsen obat spesialis pada oral konstrasepsi hormonal. Pil tersebut diproduksi berdasarkan science yang sudah teruji selama lebih dari 50 tahun. Selain pil, Bayer juga memproduksi alat kontrasepsi jenis intrauterine device (IUD).

Untuk pasar alat kontrasepsi sendiri, berdasarkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) saat ini masih dikuasai oleh penggunaan alat kontraspsi suntik. Namun demikian, menurut Anton pasar alat kontrasepsi dipengaruhi oleh jumlah populasi yang akan semakin besar dan berkembang.

"Indikator untuk melihat itu ekonomi naik, kendati ada naik turun tapi dalam 10 tahun pasti akan mengalami tren kenaikan," jelas Anton.

Khusus untuk untuk pil kontrasepsi hormonal ada sejumlah produsen, namun menurut Anton Bayer sebagai pemimpin. Bayer membidik segmen menengah ke atas yang memiliki peluang paling besar. Bukan saja pasanya yang paling besar, tapi daya belinya juga tinggi. Pil kontrasepsi hormonal juga merupakan kebutuhan pokok yang akan dibeli secara terus-menerus.

"Bayer tidak hanya fokus di kota besar tapi juga di luar kota besar," jelas Anton.

Diskusi tentang fakta dan mitos pil kontrasepsi hormonal bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, agar dapat melihat value dari penggunaan alat kontrasepsi jenis oral. Terutama produk Bayer, menawarkan kualitas produk yang tidak diragukan, banyak manfaat yang didapat, yang orang awam belum tahu.

Edukasi juga dilakukan dengan berkerja sama dengan dokter, bidan, dan tenaga medis berlisensi. Menurut Anton di Indonesia juga ada peraturan, masyarakat yang ingin bertanya tentang obat dan kesehatan disarankan ke tenaga kesehatan dan medis yang berlisensi, karena mampu memberikan saran, nasehat dan juga obat yang lebih tepat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: