WE Online, Semarang - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Jawa Tengah menyatakan permintaan perjalanan wisata mengalami kenaikan sebesar 25 persen.
"Kenaikan ini mulai terjadi memasuki bulan Mei, kenaikan terjadi baik untuk perjalanan perorangan maupun rombongan," kata Ketua Asita Jawa Tengah Joko Suratno di Semarang, Rabu (25/5/2016).
Terjadinya kenaikan tersebut diprediksi karena sebentar lagi memasuki bulan puasa sehingga orang enggan melakukan perjalanan wisata. Sementara itu, jika dibandingkan untuk permintaan perjalanan ke luar provinsi masih mendominasi dibandingkan permintaan perjalanan ke dalam Jawa Tengah.
"Saat ini, permintaan yang paling banyak adalah ke Bali dan Malang. Selain itu, kalau untuk permintaan ke luar negeri yang banyak diminati adalah ke Singapura, Malaysia, Thailand, dan Tiongkok," paparnya.
Jumlah wisatawan yang melakukan perjalanan ini pada akhir minggu bisa mencapai 2.000-3.000 wisatawan setiap harinya. Sedangkan untuk permintaan perjalanan wisata ke dalam provinsi tidak terlalu banyak. Kalaupun ada biasanya tidak murni melakukan perjalanan wisata, tetapi sekaligus melakukan perjalanan dinas.
"Misalnya, sekalian studi banding, biasanya diselingi dengan perjalanan ke tempat wisata. Sejauh ini destinasi yang paling banyak diminati adalah ke Candi Borobudur," tuturnya.
Selain itu, biasanya yang lebih banyak melakukan perjalanan wisata tanpa harus keluar provinsi adalah anak-anak sekolah dengan destinasi ke Candi Borobudur, Dieng, dan Sangiran.
"Meski demikian, pada saat libur Lebaran mendatang harapan kami jumlah wisatawan yang masuk ke Jawa Tengah semakin banyak. Biasanya mereka sekaligus pulang ke kampung halaman," imbuhnya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement
