Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Triwulan II NTT Diproyeksikan Tumbuh 5,2 Persen

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) Naek Tigor Sinaga mengatakan pertumbuhan ekonomi NTT diproyeksikan tumbuh 5,2 persen pada triwulan II-2016 atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I-2016 hanya 5,06 persen.

Jadi rata-rata pada triwulan I dan II tahun 2016 ekonomi NTT tumbuh lebih kuat dari 5,06 menjadi 5,2 persen dengan inflasi tetap terjaga atau turun dari 5,03 persen menjadi hanya 4,9 persen," katanya di Kupang, Kamis (26/5/2016).

Tigor mengatakan perkembangan perekonomian di daerah ini dalam tahun ini berdasarkan data dan analisis ekonomi perbankan yang ada menunjukkan suatu tren yang positif untuk terus tumbuh ke depan.

Hal ini katanya tergambar dari realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan I-2016 dimana ekonomi NTT tumbuh 5,06 persen secara year on year dibandingkan tahun sebelumnya, maka pertumbuhan ini masih akan lebih tinggi dari pertumbuhan nasional seperti pada 2013-2015.

Menurut dia, tren pertumbuhan ekonomi NTT ke depan ini kian tinggi itu tidak terlepas dari dinamika pertumbuhan ekonomi sejak 2013, dimana NTT masih di atas level nasional.

Indikator lain, kata dia, berdasarkan hasil kajian dan data yang kami peroleh, ekonomi akhir tahun Provinsi NTT diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,2-5,6 persen (yoy). Sementara itu, inflasi diprediksi berada pada rentang 4-4,5 persen (yoy) atau menurun dari target 4,9 persen.

"Penurunan inflasi terutama pada triwulan I-2016 itu menurun disebabkan oleh mulai stabilnya harga komoditas, bahan pangan, semen dan angkutan udara pada akhir tahun karena adanya liburan hari raya besar agama dan peningkatan konsumsi pada hari-hari besar nasonal lainnya," katanya.

Kondisi akan lebih baik lagi, apabila ekspor komoditas diperbanyak dan didorong agar lebh tinggi lagi dan mendorong sektor-sektor riil dengan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat guna mewuujudkan tren yang positif itu menjadi kenyataan pada akhir tahun nanti, Dalam tataran internal BI setempat katanya senantiasa meningkatkan kualitas data dan survei guna mendukung proyeksi perkembangan dan pertumbuhan yang lebih baik dan akurat sehingga dipercaya.

Ia mengatakan tren yang positif itu saat ini, tidak terpengaruh dengan tingkat realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun daerah (APBD) Nusa Tenggara Timur (NTT) pada triwulan I yang belum mencapai target yang ditetapkan.

Karena ada beberapa hal yang mendasari trand pertumbuhan ekonomi NTT ke depan seperti tidak terimbasnya perlambatan serta karena adanya penurunan harga komoditas di sejumlah pasar petani sehingga menggairahkan akses dan daya beli.

"Jadi sekalipun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun daerah (APBD) Nusa Tenggara Timur (NTT) pada triwulan I belum mencapai target yang ditetapkan, hal ini tidak akan banyak berdampak pada pertumbuhan triwulan II-2016 karena pada saat ini banyak proyek pemerintah tengah diluncurkan dan sebagiannya tengah proses pencairan," katanya.

Memang secara umum katanya berdasarkan koordinasi bersama Gubernur NTT Frans Lebu Raya terkait evaluasi program dan kegiatan capaian kinerja triwulan I tahun anggaran 2016 masih berada di bawah target yang diharapkan.

Namun hal ini tidak perlu dirisaukan karena faktor p[endorong dan pendukung pertumbuhan tidak terpaku apda realisasi itu.

Secara keseluruhan katanya capaian kinerja program dan kegiatan pemerintah provinsi NTT pada triwulan I TA 2016, untuk belanja daerah terealisasi sebesar Rp546.739.640.769 atau 14,02 persen dari target Rp584.788.583.550 atau 15 persen dan deviasi sebesar 0,89 persen.

Sedangkan realisasi dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan berdasarkan capaian kinerja realisasi keuangan dan fisik APBN di NTT per akhir April 2016 terdiri dari realisasi keuangan dekonsentrasi sebesar 9,10 persen dari target 16,30 persen.

Sementara untuk dana tugas pembantuan realisasi keuangan mencapai 7,49 persen dari target 13,78 persen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: