Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Telekomunikasi Tiongkok Gencar Incar Pasar Indonesia

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Perusahaan teknologi multinasional asal Tiongkok, Vivo Mobile, terus gencar mengincar pasar Indonesia antara lain dengan meluncurkan produk "smartphone" (ponsel pintar) terbaru mereka, V3 dan V3 Max.

"Kami siap membawa energi, antusiasme, dan kerja kami ke Indonesia," kata Overseas Brand Manager Vivo Global, Brent Loree, dalam acara peluncuran di Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Menurut Brent Loree, berdasarkan data terakhir, produk ponsel pintar Vivo tercatat termasuk lima besar perusahaan produsen ponsel pintar di seluruh dunia pada periode kuartal I/2016.

Sementara itu, CEO Vivo Indonesia Duran Dong mengemukakan, produk Vivo semakin lama semakin diminati oleh masyarakat Indonesia.

"Apalagi dengan laju kehidupan yang sekarang makin terasa cepat dan juga semakin dinamis, maka hari ini kami memperkenalkan dua produk baru dengan slogan 'faster than faster'," katanya.

Ia memaparkan, sejumlah fitur terbaru dalam produk ini antara lain mengkombinasikan 4GB RAM dengan teknologi Snapdragon untuk meningkatkan stabilitas dan kecepatan performanya.

Selain itu, ujar dia, V3Max juga memiliki teknologi penghematan daya yang inovatif serta pengisian ulang daya baterai yang cepat, yaitu dalam lima menit dapat memutar program musik selama dua jam.

Kemudian, lanjutnya, kamera itu juga dapat mengaktifkan kamera dalam secepat 0,7 detik dan teknologi PDAF untuk fokus objek yang diinginkan hanya selama 0,2 detik.

V3 dan V3Max juga memiliki program terkait dengan pemesanan tanggal 26 Mei-10 Juni, maka hasil penjualan tersebut disumbangkan kepada Indonesia Mengajar sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia.

Terkait dengan pemberitaan mengenai ponsel sebelumnya, Indonesia diwartakan merintis pelatihan asisten rumah tangga perawatan manula yang akan ditempatkan di Singapura, Taiwan dan Hongkong dengan memberikan pelajaran dalam kelas dan melalui ponsel pintar.

"Pelatih akan melanjutkan pelatihan interaktif melalui aplikasi ponsel dan pelatih bisa dihubungi secara 'online' untuk menjawab pertanyaan dari peserta pelatihan melalui aplikasi," kata Wei Siang Yu, pendiri dan ketua Borderless Healthcare Group (BHG) dalam siaran pers yang diterima, di Jakarta, Minggu (1/5).

Perusahaan membekali asisten rumah tangga dari Indonesia dengan sistem "smartcare knowledge cloud dan Internet Of Things" (IOT) untuk mendukung dan menyelesaikan permasalahan kesehatan di rumah tangga.

Presiden Indonesia Joko Widodo telah menginstruksikan penghentian pengiriman asisten rumah tangga mulai tahun 2018. Hal inilah yang mendorong adanya inisiatif pelatihan tenaga kerja antara Borderless Healthcare Group dan lembaga nirlaba Indonesia, Yayasan Indonesia Merawat, yang didukung oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia.

Pelatihan dasar pertama bagi 25 orang pelatih dimulai pada 30 April 2016 sebagai proyek percontohan yang akan dikembangkan ke pusat pelatihan tenaga kerja di seluruh Indonesia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: