Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Right Issue, Perusahaan Milik Keluarga Kalla Berpotensi Raup Rp 9 Triliun

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Perusahaan milik keluarga Kalla, PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) berencana melakukan penerbitan saham baru melalui penawaran umum terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue.

Melalui aksi tersebut perseroan berpotensi meraup dana segar lebih dari Rp 9 triliun. Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk mendanai ragam proyek infrastruktur perseroan seperti pembangkit listrik dan juga smelter.

Bukaka Teknik Utama berniat membangun dua pembangkit listrik masing - masing berkapasitas 300 MW dan 120 MW. Nilai investasinya sendiri berkisar di angka US$ 2 juta untuk setiap MW. Artinya, perseroan membutuhkan dana sekitar US$840 juta atau sekitar Rp10 triliun hanya untuk memuluskan proyek pembangkit listrik.

Direktur Utama Bukaka Teknik Utama, Irsal Kamarudin mengatakan pelaksanaan right issue akan dilakukan pada tahun ini, tepatnya di kuartal III 2016. Meski begitu, perseroan belum bisa membeberkan berapa dana yang diincar dari aksi tersebut.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Bukaka Teknik Utama, Sofiah Balfas mengungkapkan dana tersebut juga akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan kedepannya, seperti untuk pengolahan dan permunian mineral atau smelter feronikel di Pomala, Sulawesi Tengah.

Perseroan menginvestasikan dana investasi sebesar Rp 400 miliar. Kemudian untuk bidang ketenagakistrikan dan sektor-sektor terkait lainnya dalam rangka memfasilitasi ekspansi di bidang usaha pembangkit listrik tenaga mini hydro (PLTM), pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga Air (PLTA) serta untuk otomasi pabrik.

"Right issue, under writer kami belum putuskan hingga saat ini. Nilainya, sesuai dengan RUPSLB tadi, akan disesuaikan dengan kebutuhan dan tergantung perekonomian. Nanti kita lihat kondisi pasar," ujarnya, di Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Menurut Irsal, perseroan dalam aksi tersebut maksimal akan menerbitkan kembali sebanyak-banyaknya 7 miliar lembar saham. Namun, dirinya kembali menegaskan bahwa hal tersebut bergantung dengan kondisi pasar.

"Tapi, sesuai pasar dan kebutuhan kami," tandasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: