Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengangguran Terbuka Sulbar Capai 2,72 Persen

Warta Ekonomi -

WE Online, Mamuju - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah provinsi Sulawesi Barat hingga Februari 2016 ini sebesar 2,72 persen.

"Artinya, dari sekitar 100 penduduk yang termasuk angkatan kerja, maka tiga orang diantaranya adalah pengangguran. Angka ini meningkat dibandingkan dengan TPT bulan Februari 2015," kata kepala BPS Sulbar, Suntono di Mamuju, Jumat (27/5/2016).

Menurutnya, penduduk usia kerja di Sulawesi Barat bulan Februari 2016 tercatat sebanyak 887,4 ribu orang. Penduduk yang aktif dalam kegiatan ekonomi sebagai angkatan kerja sebanyak 641,5 ribu orang.

Dengan kata lain, TPAK di Sulawesi Barat pada bulan Februari 2016 sebesar 72,30 persen. Hal ini berarti bahwa dari 100 penduduk usia kerja, maka 72 orang diantaranya aktif dalam kegiatan ekonomi baik sebagai pekerja atau pencari kerja.

"Penduduk yang bekerja pada bulan Februari 2016 sebanyak 624,1 ribu orang dan yang menganggur sebanyak 17,4 ribu orang. Dengan begitu, maka TPT bulan Februari 2016 sebesar 2,72 persen," jelasnya.

Suntono menyampaikan, jumlah penduduk yang bekerja dengan kriteria pekerja tidak penuh cukup banyak di Sulawesi Barat yaitu sebanyak 276,1 ribu orang atau sekitar 44,24 persen dari total pekerja.

Lapangan usaha pertanian kata dia, merupakan penyerap terbesar tenaga kerja di Sulawesi Barat. Pada bulan Februari 2016, jumlah penduduk yang bekerja pada sektor ini sebanyak 312,9 ribu orang atau sebesar 50,13 persen dari jumlah penduduk yang bekerja.

Sementara pada bulan Februari 2016, besaran persentase pekerja informal di Sulawesi Barat mencapai 70,47 persen dari total pekerja yang ada atau sebanyak 439,8 ribu orang.

"Jika dibandingkan dengan keadaan bulan Februari 2015, terjadi penurunan pekerja informal sebanyak 40,8 ribu atau turun sebesar 8,50 persen," terangnya.

Pekerja di Sulawesi Barat masih didominasi oleh pekerja berpendidikan rendah (SLTP ke bawah), yaitu sebanyak 438,7 ribu atau sekitar 70,32 persen. Selanjutnya pekerja yang berpendidikan menengah (SMA dan SMK) sebanyak 127,2 ribu atau 20,39 persen dan yang memiliki pendidikan tinggi (Diploma dan PT) sebanyak 58,0 ribu orang atau 9,30 persen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: