Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP Bangun 10 Politeknik Kelautan dan Perikanan

Warta Ekonomi -

WE Online Kupang - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)  sedang dalam proses membangun 10 sekolah Politeknik Perikanan dan Kelautan yang tersebar di Indonesia. Hal itu dikatakan  Kepala Pusat Pendidikan KKP Mochamad Nurhudah di Kupang, Sabtu (28/5).

"Sesuai dengan perintah menteri hingga tahun 2019 kami harus dirikan 10 Politeknik dan salah satunya ada di Kupang," katanya saat diwawancarai setelah menghadiri acara wisudah angkatan ke-XII Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Kupang di Kupang, Sabtu.

Ia mengatakan tahun ajaran baru akan dimulai pada 2016 dan saat ini proses pendaftaran sementara dilangsungkan.

"Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah sangat serius memperhatikan pendidikan khususnya bidang perikanan dan kelautan salah satunya di wilayah Nusa Tenggara Timur," katanya.

Tahun ini pemerintah memprioritaskan 40 persen di kalangan anak nelayan, 16 persen dari kalangan kemitraan dan umum yang ingin mengembangkan pengetahuan dalam bidang kelautan dan perikanan, katanya.

Mochamad Nurhudah mengatakan akses sekolah kelautan dan perikanan tersebut diprioritaskan kepada keluarga nelayan sebagai pelaku utama.

"Kenapa demikian, karena sebagian besar masyarakat yang masuk kategori miskin juga berada di wilayah pantai yaitu nelayan," katanya.

Menurutnya, akses pendidikan menjadi unsur penting dalam meningkatkan sumber daya manusia nelayan agar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai guna meningkatkan kesejahteraan.

Asisten III Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Benediktus Polo Maing mengatakan pihak pemerintah daerah menyambut baik pembangunan sekolah Politeknik Kelautan dan Perikanan di Kupang ibukota porvinsi NTT tersebut.

"Selama ini eksplorasi potensi kelautan dan perikanan di NTT belum mencapai 25 persen, salah satu kendala masih minimnya sumber daya manusia yang ahli dibidangnya," katanya.

Ia mengatakan program pemerintah "NTT ke Laut" belum direlisasikan maksimal karena kondisi masyarakat pada umumnya belum berorientasi ke laut sebagai potensi produktif.

"Dengan adanya pembangunan sekolah kelautan dan perikanan akan menghasilkan tenaga ahli yang bisa berkontribusi membatu pengembangan perikanan dan kelautan di NTT," katanya.

Kebanyakan nelayan NTT belajar dari pengalaman untuk mengelolah sumber daya yang ada, meskipun baik adanya namun menurutnya, selain mengandalkan tenaga berpengalaman juga membutuhkan ahli, kata Benediktus Polo.(Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: