Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rizal Ramli : Maluku Harus Berperan di Blok Masela

Warta Ekonomi -

WE Online Ambon- Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli menegaskan pemerintah dan masyarakat Maluku harus memainkan peranan penting dan memanfaatkan peluang pengembangan dan pengelolaan ladang gas abadi Blok Masela.

"Pengembangan Blok Masela harus menjadi motor pengembangan wilayah dan pembangunan industri nasional serta menjadi momentum perubahan pengelolaan sumber daya alam (SDA) kita," kata Rizal Ramli saat memberikan kuliah umum kepada civitas Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Sabtu (28/5).

Dia menegaskan, pengelolaan ladang gas terbesar tersebut bukan hanya persoalan darat atau laut semata, tetapi menjadi momentum untuk mengubah paradigma pengelolaan SDA di Indonesia.

"Kita harus tinggalkan ekspor gas alam. Harus dibuatkan industri yang memberikan nilai tambah lebih besar," tegasnya dan disambut tepuk tangan ribuan mahasiswa dan pimpinan universitas terkemuka di Maluku tersebut.

Pada kesempatan itu, Rizal  mengatakan, persoalan pembangunan Blok Masela di darat atau laut terlalu sederhana, karena yang sangat penting yakni bagaimana SDA digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.

Menurut dia, dua hal yang membuat Indonesia tertinggal karena mengekspor sumber daya alam tanpa memberikan nilai tambah. Justru, negara importir yang menikmati hasil besar karena membangun industri.

"Blok Masela harus diikuti dengan pembangunan industri, termasuk industri turunan. Keuntungan yang diperoleh berlipat ganda jika membangun industri, belum lagi dengan adanya dampak tidak langsung," katanya.

Lulusan ITB itu mengatakan, dengan pengelolaan yang tepat, Maluku akan menjadi daerah maju, karena Blok Masela akan melahirkan satu kota baru.

"Karena itu Maluku harus mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas sebanyak mungkin agar dapat berperan pada semua bidang pekerjaan yang dibutuhkan," tandas Menko Rizal dan mendapat sambutan meriah ribuan peserta yang mendengarkan paparannya tentang mengenai Blok Masela.

Rizal juga mengutip filosofi masyarakat Maluku "ale rasa beta rasa" dan "sagu salempeng dipatah dua" sebagai ungkapan bermakna besar untuk membangun persaudaraan untuk bertumbuh dan membangun secara bersama-sama.

"Ale rasa beta rasa. Apa yang Maluku rasakan, kami pun ikut merasakan. Maluku pahit, saya juga merasakan pahit. Maluku sedih, kami merasa bersedih. Kalau saudara-saudara di Maluku bahagia, kami juga bahagia," kata Rizal yang disambut tepuk tangan.

Menurut dia, jika filosofi tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di Maluku, maka tidak ada lagi perkelahian mengenai agama, suku, kabupaten, dan antarkampung.

"Kita harus berhenti berkelahi, tetapi kita harus tetap membuat kompetisi yang sehat untuk mendapatkan yang terbaik dan kita akan jadi bangsa pemenang," tegasnya.

Semua elemen di Maluku harus bersatu dan membuang segala perbedaan. Semangat lain yang juga wajib dipenuhi adalah semangat kompetisi yang sehat dan tidak perlu menggunakan kekerasan.

"Kita perlu adakan kompetisi antarkampung, antaruniversitas, kabupaten, kota. Ini dilakukan untuk menciptakan manusia yang unggul dan memiliki keahlian. Dengan kompetisi yang sehat kita akan mendapatkan yang terbaik dan akan jadi bangsa pemenang," katanya.

Menteri menambahkan, sejak dulu, Maluku banyak memiliki putra-putri daerah berkualitas dan berjasa membangun bangsa dan negara diantaranya mantan Wakil Perdana Menteri (Waperdam) Johannes Leimena.

"Karena itu pemuda Maluku saat ini jangan kalah dengan pendahulunya. Harus bersemangat untuk belajar. Pendidikan yang baik akan mendukung pembangunan di Maluku, di samping dibutuhkan persaudaraan warga Maluku demi pembangunan yang adil dan beradab. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: