Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam di Bengkulu Melonjak

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online Bengkulu- Menjelang bulan Ramadan harga daging ayam di Bengkulu melonjak tajam sebesar Rp 36.000/kg atau naik Rp 12.000/kg dari sebelumnya Rp 24.000/kg.

Pantuan  di Pasar Panorama, Bengkulu, Sabtu (28/5) pagi, meningkatnya harga daging ayam potong di daerah ini terjadi karena banyak permintaan dari masyarakat yang akan menggelar hajatan sedekah ruwahan menjelang bulan Ramadan.

Sedangkan, stok ayam potong di pasar-pasar tradisional di Bengkulu tidak ada pemambahan dari hari biasa, akibatnya harga melambung hingga Rp 36.000/kg.

"Biasa Pak setiap menjelang bulan Ramadan semua barang naik, termasuk ayam potong karena banyak permintaan dari masyarakat Bengkulu untuk kebutuhan sedekah ruwahan," kata Basri (39), seorang pedagang ayam potong.

Ia mengatakan, sejak sepekan ini omzet penjualan ayam potong meningkat 50 persen dari biasanya. Hal ini terjadi karena permintaan barang tersebut dari masyarakat meningkat tajam dari hari biasanya.

"Saya sekarang ini dalam satu hari bisa menjual ayam sampai 150 kg atau naik 50 persen dari biasanya, karena permintaan dari masyarakat tinggi. Tapi, hal ini hanya sesaat saja dan pada awal puasa kembali normal," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Syaiful Bahri (46), pedagang ayam potong lainnya. Ia mengatakan, sejak sepekan ini setiap hari harga ayam potong mengalami kenaikan antara Rp 1.000-Rp 2.000/kg. Ini terjadi karena permintaan dan stok yang ada di tangan pedagang terbatas.

Akibatnya, harga ayam potong di Bengkulu terus merangkak naik hingga Rp 36.000/kg. Bahkan, Syaiful memperkirakan harga daging ayam di Bengkulu pada H-1 Ramadan bisa mencapai Rp 40.000/kg.

Sebab, pada H-1 Ramadan permintaan daging ayam dari masyarakat Bengkulu diperkirakan akan meningkat lagi dari sekarang. "Sesuai hukum ekonomi jika barang terbatas dan permintaan melonjak harga akan naik," ujarnya.

Syaiful barharap Dinas Peternakan Bengkulu segera melakukan antisipasi stok ayam potong di daerah ini, sehingga meski permintaan meningkat tajam dari masyarakat, harga barang tersebut dapat dikendalikan.

Dengan demikian, masyarakat kalangan menengah bawah dapat membeli daging ayam sesuai kebutuhan. "Kami pedagang juga berharap kenaikan harga ayam tidak terlalu tinggi, sehingga omzet kami meningkat, dan keuntungan yang didapat lebih besar lagi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Bengkulu, Edi Nevian mengatakan, untuk mengantisipasi kenaikan harga ayam potong pada H-1 Ramadan pihaknya sudah meminta para peternak untuk meningkatkan pasokan ke pasar-pasar tradisional di daerah ini.

Dengan demikian, stok ayam potong di pasar melimpah, sehingga meski permintaan tinggi, tapi harga barang tersebut stabil. "Saya sudah minta para peternak ayam potong di Bengkulu untuk meningkatkan pasokan ke pasar sehingga harga stabil," ujarnya.

Edi mengaku kenaikan harga ayam potong saat ini, akibat stok barang tersebut di tangan pedagang terbatas, menyusul pasokan dari peternak dibatasi. Sementara permintaan dari konsumen meningkat. Akibatnya, harganya melambung hingga Rp 12.000/kg.

"Mudah-mudahan ke depan harga ayam potong di Bengkulu tidak bergerak naik lagi karena kita minta pasokan ayam ke pasar dari peternak ditingkatkan lagi dari sekarang," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: