WE Online Sorong - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemerintah Kota Sorong, Papua Barat, memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan melakukan berbagai kegiatan guna meminimalkan kasus tersebut.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemerintah Kota Sorong Miryam Isir di Sorong, Sabtu, mengatakan bahwa pihaknya selalu menyosialisasi Undang-Undang Perlindungan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga kepada masyarakat.
Miryam Isir mengatakan bahwa mengatasi kekerasan terhadap perempuan dan anak, terutama kekerasan seksual merupakan tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah.
Khusus kasus kekerasan seksual terhadap anak, menurut dia, membutuhkan perhatian serius orang tua dalam melakukan pengawasan terhadap aktivitas anak.
Menurut dia, hukuman berat sampai hukuman kebiri sekalipun tidak akan menghilangkan kesedihan dan kesakitan anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual sebab kekerasan itu akan selalu mereka ingat sampai korban dewasa.
Oleh karena itu, kata Miryam, orang tua harus meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak guna mencegah mereka menjadi korban kekerasan seksual.
Ia mengatakan bahwa pengawasan yang ketat terhadap aktivitas anak juga menghindari mereka menjadi pelaku kekerasan seksual.
Selama ini, kata dia, penyebab utama kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Sorong adalah minuman keras.
"Kami berterima kasih kepada Wali Kota Sorong Lambert Jutmau yang telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Larangan Minuman Keras," katanya(Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement
