Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KLIK Percepat Konstruksi 16 Proyek Senilai Rp9,06 Triliun

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) telah memfasilitasi 16 proyek di tujuh kawasan industri yang sedang dalam tahap konstruksi dengan seluas 210,23 hektare dengan nilai investasi Rp9,06 triliun.

"Selain 16 proyek yang sedang dalam masa konstruksi itu, terdapat 16 proyek lainnya yang tahapannya belum konstruksi jadi masih minat, proses perizinan dan persiapan dengan luasan lahan 386,81 hektare dan nilai investasi Rp46,5 triliun di empat kawasan industri," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (31/5/2016).

Dengan demikian, secara total terdapat 32 proyek baik yang sedang dalam masa konstruksi maupun yang sedang dalam tahapan persiapan yang dilaksanakan dalam kawasan industri KLIK dengan nilai investasi mencapai Rp55,62 triliun dan luasan lahan 597,04 hektare.

Menurut Franky, pihaknya akan terus melakukan pemantauan dari proyek-proyek yang diimplementasikan di kawasan KLIK.

"Ini karena selain percepatan dibutuhkan untuk peningkatan realisasi investasi. BKPM tentu akan mendukung proyek-proyek investasi tersebut," katanya.

Lebih lanjut, Franky mengemukakan beberapa langkah koordinasi dilakukan dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, serta koordinasi di daerah dengan pemerintah daerah dan pengelola kawasan industri.

"Beberapa rapat inter kementerian juga dilakukan untuk menyiapkan proyek-proyek seperti I-PRO Danau Toba yang dilaksanakan di BKPM," lanjutnya.

KLIK, menurut Franky, merupakan salah satu program yang diharapkan dapat mendorong akselerasi realisasi investasi. Terlebih, lembaga itu menargetkan realisasi investasi nasional pada 2016 mencapai Rp594,8 triliun.

"Dengan investor langsung melakukan proses konstruksi ke kawasan industri yang di tetapkan maka terjadi percepatan dari 'time lag' komitmen investasi ke realisasi investasi," jelasnya.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba Hutapea menambahkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN terkait dengan beberapa persoalan pertanahan yang ada terkait kawasan industri.

"Dengan penetapan sebagai kawasan industri KLIK, tentu lahannya harus 'clean and clear'. Ini menjadi salah satu hal yang kami selesaikan," ujarnya.

Hingga saat ini, tercatat 14 kawasan industri yang telah ditetapkan untuk dapat mengimplementasikan fasilitas KLIK dengan total luasan lahan hingga 10.022 hektare.

Ke 14 kawasan industri tersebut tersebar di enam provinsi yakni Jawa Tengah terdiri dari 3 kawasan industri seluas 840 hektare, Jawa Timur terdiri dari 1 kawasan industri seluas 1.761 hektare, Sulawesi Selatan 1 kawasan industri seluas 3.000 hektare, Banten terdiri dari 3 kawasan industri dengan total luas lahan 3.170 hektare, Jawa Barat terdiri dari 5 kawasan industri dengan total luas lahan 1.111 hektare dan Sumatera Utara terdiri dari 1 kawasan industri seluas 100 hektare. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: