Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengusaha Tiongkok Masih Ragu Berinvestasi di Batam

Warta Ekonomi -

WE Online, Batam - Isu tenaga kerja asing dari negera Tiongkok menjadi perbincangan yang disampaikan Walikota Batam Muhammad Rudi saat menerima kunjungan sosiasi Pengusaha Tiongkok Kepri Indonesia (APTKI) di Kantor Walikota Batam.

Pemerintah Kota Batam menaruh perhatian besar terhadap tenaga kerja asli daerah untuk dapat bekerja pada berbagai sektor industri yang ada di Kota Batam.

"Dengan menyerap tenaga kerja lokal dapat membantu menjaga stabilitas keamanan di Batam. Banyak kasus yang terjadi di suatu daerah yang tidak memperhatikan hal tersebut berimbas adanya kesenjangan antar masyarakat. Saya ingin investasi berjalan tetapi kondisinya positif sehingga semua nyaman," jelas Wako Batam, seperti dipublikasi Humas Pemko Batam, beberapa waktu lalu.

Ditambahkan Rudi, dengan menyerap tenaga kerja lokal dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Batam.

Untuk itu, Pemko Batam juga meminta seluruh investor baik asing maupun dalam negeri untuk melengkapi dokumen maupun persyaratan perizinan sesuai aturan dan perundangan yang berlaku agar dalam berinvestasi nanti tidak terjadi permasalahan di kemudian hari.

Komunikasi antara investor dengan pemerintah juga diharapkan aktif terjalin sehingga memudahkan monitoring dan reaksi cepat apabila terjadi kendala maupun hambatan dalam berinvestasi.

Sementara itu, Ketua APTKI Li Guangjin mengatakan kedatangan asosiasi ini dimaksudkan untuk memperkenalkan APTKI yang telah berdiri di Kepri sejak tahun lalu dimana seluruh anggota APTKI telah berinvestasi di Kepri dengan mayoritas perusahaan berada di Batam.

Li Guangjin juga mengatakan bahwa Batam merupakan kota terbaik di Indonesia untuk tinggal dan berinvestasi, selain lokasinya yang strategis Batam juga memiliki pemandangan, iklim dan infrastruktur yang memadai sebagai suatu kota industri.

"Di samping itu status free trade zone Batam memberikan nilai lebih bagi investor. Sama dengan tempat asal saya di Xiamen," imbuhnya.

Terkait kebijakan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, Wakil Ketua APTKI, Shen Jiangpin menyatakan hal tersebut menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran pengusaha Tiongkok dalam berinvestasi.

APTKI belum mendapat kepastian mengenai adanya status KEK tersebut dan mempertanyakan status FTZ yang sudah ada sebelumnya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Walikota Batam menjelaskan keberadaan KEK nantinya justru akan menguntungkan bagi investor, dimana daerah yang masuk dalam KEK nantinya akan diberikan fasilitas dan kemudahan yang lebih dibanding kawasan FTZ.

Sementara itu, status FTZ bagi Batam akan tetap berlaku sampai batas waktu yang belum ditentukan. Kebijakan KEK ini lanjut Rudi dimaksudnya untuk mengatur zonasi agar tidak bercampur antara kawasan industri dan area publik maupun perumahan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: https://wartaekonomi.co.id/author/dedy_suwadha
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: