Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNI Syariah Optimis Pembiayaan Komersial Tumbuh 12 Persen

Warta Ekonomi, Jakarta -

Senior Executive Vice Presidents (SEVP) Bisnis Komersial dan Menengah BNI Syariah, Dhias Widhiyati optimis target pertumbuhan pembiayaan komersial 12 persen dan UMKM 20 persen dapat tercapai meski pertumbuhan ekonomi masih belum stabil.

"Pembiayaan produktif kami saat ini sekitar Rp7 triliun, komposisinya untuk UMKM Rp4 triliun dan komersialnya Rp3 triliun. Pada 2016 ini, target pertumbuhan untuk komersial sekitar 12 persen sementara untuk UMKM 20 persen," kata Dhias di sela-sela acara Puncak Milad Ke-6 BNI Syariah di Jakarta, Jumat (24/6) malam.

Terkait hal tersebut, pihaknya pun saat ini fokus menggarap "supply chain financing" (SCF) dari nasabah-nasabah induk usaha, yaitu PT BNI Tbk.

"Jadi, misalnya kalau BNI induk "prime customer"-nya banyak bergerak di infrastruktur, maka kami juga mengerjakan turunannya di infrastruktur seperti konstruksi, perkebunan, dan perdagangan," tuturnya.

Pihaknya juga tetap melakukan pembiayaan sektor-sektor biasa, dalam hal ini untuk pendidikan dan rumah sakit karena tujuan BNI Syariah tetap memberikan pembiayaan untuk kemaslahatan orang banyak.

Seperi diketahui, profitabilitas BNI Syariah pada triwulan I 2016 mencapai Rp75,18 miliar atau naik sebesar 64,62 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp45,67 miliar.

Pertumbuhan laba tersebut disokong oleh ekspansi pembiayaan yang didukung dengan kualitas permbiayaan yang terjaga serta rasio dana murah lebih baik dan di sisi lain operasional efisiensi juga terus membaik.

Kemudian, pertumbuhan aset BNI Syariah tumbuh sebesar 20,35 persen dari Maret 2015 sebesar Rp20,50 triliun menjadi Rp24,67 triliun.

Pertumbuhan aset didorong oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 14,95 persen dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 20,07 persen.

Dari total pembiayaan sebesar Rp18,04 triliun, sebagian besar merupakan pembiayaan konsumtif 53,18 persen disusul oleh pembiayaan produktif 22,2 persen, pembiayaan komersial 16,75 persen, pembiayaan mikro 5,69 persen, dan pembiayaan kartu Hasanah Card 2,15 persen.

Untuk pembiayaan konsumtoif tersebut sebagian besar portofolio pembiayaan adalah BNI Griya iB Hasanah Card sebesar 85,99 persen. Pencapaian kinerja bisnis tersebut tetap memperhatikan pembiayaan di mana NPF triwulan I 2016 tetap terjaga di level 2,77 persen.

Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan, pertumbuhan DPK meningkat sebesar 20,07 persen dari tahun sebelumnya atau tumbuh sebesar Rp3,49 triliun dengan rasio tabungan dan giro (CASA) sebesar 45,06 persen. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: