Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementrian PUPR: Jalan Pantura Jabar 95% Siap Dilalui Pemudik

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jawa Barat -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai jalan nasional Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat dari Karawang Barat hingga Losari sepanjang 298 kilometer (km) dalam kondisi mantap 95%. Dengan begitu, jalan nasional ini siap untuk melayani pemudik pada libur musim Lebaran 1437 H.

Demikian disampaikan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Wilayah I Jawa Barat Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) IV Direktroat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) T Yuliansyah sat meninjau kondisi jalan nasional di Subang, Jawa Barat, Jumat (24/6).

Menurut dia, kondisi jalan ini harus tetap dijaga melalui pemeliharaan rutin maupun pemeliharaan berkala yang dilakukan tiap tahun. “Dari total 298 km kondisi mantap sudah 95%. Ini akan kami upayakan dipertahankan. Maka tiap ada lubang atau ada tambalan aspal yang terkelupas akan segera ditutup oleh tim tiap hari,” paparnya.

Kendati demikian, lanjut dia, masih terdapat jalan dalam kondisi kurang mantap, terutama di daerah Ciasem dan Karangsinom di wilayah Subang serta di Eretan Kulon, Indramayu. Ruas jalan di wilayah itu perlu dilakukan pemeliharaan berkala dengan mengubah struktur jalan, karena berada di permukaan tanah yang lunak (soft), baik melalui pembetonan jalan ataupun konstruksi ulang.

“Ada sekitar 30 km jalan yang harus diperbaiki. Tahun ini ada sekitar 18 km yang harus diperbaiki, tapi baru dikerjakan 3 km, karena keterbatasan anggaran untuk penghematan, sehingga di-pending dulu,” papar dia.

Tahun ini alokasi anggaran untuk penanganan jalan Pantura Jawa Barat sekitar Rp 200 miliar, turun dibandingkan dua tahun terakhir yang berkisar Rp 350- 400 miliar. Idealnya alokasi  anggaran pemeliharaan jalan sebesar Rp 100 juta per kilometer. Penurunan alokasi anggaran dikarenakan beban jalan juga berkurang seiring dibukanya tol Cikopo-Palimanan.

Sebelumnya, volume kendaraan yang melintas di jalan nasional ini sekitar 35.000-55.000 kendaraan per hari. Saat ini turun sekitar 40%. “Namun jalan nasional ini masih diminati oleh sekitar 70% kendaraan besar, karena mereka bisa beristirahat di mana saja, banyak warung, dan lainnya,” ujar dia.

Yuliansyah menambahkan, karena alokasi anggaran yang terbatas, pihaknya juga melakukan pemeliharaan jalan nasional ini secara preventif melalui sistem kontrak long segmen sepanjang 100 km yang dimulai perdana pada tahun ini. Namun dalam penerapannya masih ditemui banyak kendala.

 “Preventif seperti ini banyak kendala terutama kontraktor yang belum biasa menangani jalan dengan panjang rata-rata 100 km. Apalagi, mereka harus maintance jalan setiap hari. Lalu dari unsur perencanaan harus punya data yang bagus, sehingga bisa dipilih cara yang tepat untuk mengatasinya,” jelas dia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: