Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kepala BNN: Indonesia Darurat Narkoba

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia saat ini sudah masuk menjadi negara darurat narkoba. Hal tersebut dikarenakan angka prevalensi penyalah guna narkotika di Indonesia pada survei tahun 2015 mencapai 2,20 persen atau lebih dari 4 juta orang yang terdiri dari penyalah guna coba pakai, teratur pakai, dan pecandu.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan, jumlah angka tersebut menyebabkan dampak yang buruk bagi orang yang bersangkutan, diantaranya adalah tindak kejahatan, orang tua yang menelantarkan anaknya, perilaku seks menyimpang dan dampak buruk mengakibatkan kematian.

Berdasarkan laporan World Drugs Report tahun 2015, yang diterbitkan oleh UNODC, organisasi dunia yang menangani masalah narkotika dan kriminal, diperkirakan terdapat 246 juta orang atau 5,2 persen dari populasi dunia yabg berusia 15-64 tahun, atau dapat pula dikatakan bahwa 1 dari 20 orang berusia 15-64 tahun, pernah menyalahgunakan narkotika.

Ia mengatakan, peredaran narkotika jenis baru (New Psychoactive Substances) juga kian marak. Saat ini NPS di dunia berjumlah 643 jenis zat dan belum seluruhnya terjangkau oleh aturan hukum yang berlaku di setiap negara.

"NPS yang sudah masuk ke Indonesia saat ini telah berjumlah 44 jenis zat. 18 jenis zat diantaranya telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI, sementara 26 jenis zat lainnya masih dalam proses pembahasan aktif antara BNN bersama Kemenkes RI dan instansi terkait lainnya," ujar Budi dalam acara peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2016 yang diselenggarakan di Lapangan Cengkeh, Kawasan Kota Tua, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (26/6).

Dari data tersebut, katanya, terjadi peningkatan 3 juta orang secara global yang menyalah gunakan narkoba. Tidak hanya itu, katanya, peredaran narkotika lewat internet pun meningkat terutama untuk transaksi narkotika baru.

Di tengah keterbatasan fasilitas serta sarana dan prasarana yang dimiliki, kata Budi, pihaknya tetap mengupayakan secara maksimal ancaman penyalahgunaan narkoba yang semakin mengkhawatirkan ini.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: