Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Brexit Tekan Harga Minyak Dunia Turun Lagi

Warta Ekonomi, New York -

Harga minyak dunia jatuh lagi pada Senin (Selasa pagi WIB, 28/6/2016), karena kekhawatiran tentang keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa terus menekan pasar keuangan.

Para analis mengatakan pilihan mengejutkan warga Inggris pada Kamis (23/6) untuk meninggalkan Uni Eropa dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi lebih rendah, terutama di Eropa. Hasilnya juga mengangkat dolar lebih tinggi dengan mengorbankan mata uang lainnya, lebih lanjut menekan permintaan minyak dan komoditas lainnya dalam mata uang AS.

"Karena dolar AS menguat lagi dan pasar yang lebih luas mengadopsi sikap penghindaran risiko, harga minyak lebih rendah di tengah keputusan Brexit pekan lalu," kata Matt Smith dari ClipperData.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus turun 1,31 dolar AS menjadi berakhir di 46,33 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus turun 1,25 dolar AS menjadi menetap di 47,16 dolar AS per barel di perdagangan London.

Beberapa analis memperkirakan harga minyak akan melemah lebih lanjut, dengan analis Citi Futures Tim Evans membidik hingga mencapai 35 dolar AS per barel minyak, sebagian karena tanda-tanda bahwa beberapa produksi minyak Nigeria yang dihentikan sementara mulai kembali ke pasar.

Tetapi beberapa analis memperkirakan bahwa harga minyak bisa menjadi relatif stabil setelah Brexit, karena pelambatan ekonomi di dunia akibat Brexit tidak akan terlihat dengan cepat.

Piliahn Brexit "kemungkinan akan memiliki dampak yang lebih besar pada ekspektasi mendatang daripada fundamental saat ini, dimana aset-aset seperti komoditas didorong," kata Goldman Sachs.

Minyak "dalam waktu dekat secara fundamental seimbang dan pilihan meninggalkan (Uni Eropa) tidak mungkin mengubah itu," kata Goldman.

"Kami percaya bahwa fundamental pasar minyak pada akhirnya akan memperkuat dirinya sendiri," kata analis JBC Energy dalam sebuah catatan klien. "Namun, ini bergantung pada pengurangan ketidakpastian, dan pada saat ini, perkembangan politik selanjutnya tetap sangat tidak jelas." (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: