BPH Migas Pastikan Pasokan BBM Aman

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memprediksi akan terjadi peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada arus mudik tahun ini. Jumlah peningkatannya diperkirakan mencapai lebih dari 10%.

Untuk itu, BPH Migas menyusun sejumlah strategi dalam rangka memastikan penyediaan dan pendistribusian BBM diantaranya membentuk Posko Hari Raya. Posko ini bertugas memantau ketersediaan dan pendistribusian BBM dari H-15 hingga H+15 atau dari tanggal 21 Juni-21 Juli 2016.

"Pemantauan dilakukan melalui laporan badan usaha dan berita yang bersumber baik dari media televisi, media radio, media cetak, informasi masyarakat, pemerintah daerah serta laporan monitoring lapangan yang dilakukan oleh staf BPH Migas," kata Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa kemarin (28/6/2016).

Ia mengatakan pihaknya juga telah  berkoordinasi dengan  PT. Pertamina (Persero) dalam mengamankan pasokan BBM sebelum dan sesudah Hari Raya Idul Fitri. Sejumlah langkah pun telah disusun antara lain membentuk posko satgas BBM dan LPG di Kantor Pusat dan seluruh Kantor Region Pertamina termasuk monitoring stok BBM di seluruh terminal BBM melalui sistem komputerisasi SIM S&D (Sistem Informasi Management Supply & Distribution).

"Pertamina juga menambah mobil tangki (isi BBM) yang stand by di SPBU yang berada di jalur rawan kemacetan total. Untuk mengantisipasi kemacetan, Pertamina bekerjasama dengan Polri menyiapkan jalur contra flow untuk mengantisipasi stagnasi mobilitas mobil tangki Pertamina akibat kemacetan lalu-lintas," tambahnya.

Ia mengungkapkan bahwa stok ketahanan BBM nasional saat ini berada di kisaran 25 hari. Dengan perincian premium rata-rata stok 22 hari, solar 29 hari, pertamax 26 hari, pertamax plus 31 hari, pertalite tiga hari, dan pertamina dex 90 hari. Adapun rata-rata stok ketahanan BBM avtur naik menjadi 26 hari.