Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Brexit Sebabkan Ketidakpastian Industri Mobil Inggris

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

Keputusan rakyat Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa akan menyebabkan ketidakstabilan dan ketidakpastian pada industri mobil Inggris. Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh badan perdagangan, Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT), saat melaporkan rekor omset untuk tahun 2015.

Sementara itu, ketika sektor otomotif Inggris kian melemah, keputusan Brexit dapat menyebabkan masalah untuk industri mobil.

Omzet meningkat 7,3 persen menjadi £ 71,6 miliar sementara lapangan kerja dan produksi kendaraan juga meningkat. Namun CEO SMMT Mike Hawes mengatakan bahwa prospek telah mendung seiring dengan ketidakpastian mengenai kesepakatan Inggris dengan mitra dagangnya di Eropa.

"Pasca-Brexit, industri kini menghadapi tantangan baru, yakni ketidakpastian, ketidakstabilan ekonomi dan dampak yang tidak diragukan lagi dalam hal biaya, pengaruh dan kemudahan bisnis," katanya dalam pidato, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (30/6/2016).

Jumlah pekerja di sektor ini meningkat dari 17.000 menjadi 814.000 orang, serta adanya peningkatan jumlah produksi kendaraan sebesar 5 persen menjadi 1,7 juta unit pada tahun 2015. Selain itu output manufaktur mobil sudah naik lebih dari 10 persen sepanjang tahun ini.

Namun, Hawes mengatakan bahwa keberhasilan industri mobil Inggris tersebut didorong oleh akses tidak terbatas ke pasar tunggal, undang-undang Uni Eropa yang melindungi kepentingan industri otomotif Inggris, dan kemampuan untuk merekrut talenta dari luar negeri.

Akses masa depan Inggris untuk pasar tunggal telah menimbulkan ketidakpastian. Ia memperingatkan bahwa ancaman terhadap keputusan Inggris bisa membahayakan kemampuan untuk mengakses pasar tunggal.

"Kita perlu akses penuh dan tak terbatas ke pasar tunggal saat ini dan di masa depan, 80 persen dari apa yang kita hasilkan diekspor dan satu-satunya cara untuk berhasil adalah melalui akses tidak terbatas dan timbal balik ke Uni Eropa serta pasar global," katanya dalam sebuah pertemuan puncak industri.

Namun, berbeda pandangan dengan Hawes, direktur strategi kelompok Jaguar Land Rover Adrian Hallmark mengatakan bahwa Uni Eropa tidak mungkin mengambil tindakan apapun yang akan mengganggu perdagangan, minimal terhadap pasar mewah di Inggris.

"Ini adalah kepentingan Uni Eropa untuk mempertahankan akses ke pasar Inggris, jadi saya tidak bisa membayangkan bahwa akan ada gangguan dalam bisnis premium," katanya.

Ia menambahkan bahwa perusahaan akan tetap terfokus di Inggris dan tidak ada rencana untuk mengubah startegi atau jumlah pegawai. Permintaan untuk mobil dan kendaraan komersial di Inggris mencapai rekor pada 2015 sebesar 2,6 juta unit.

Investasi dalam penelitian dan pengembangan oleh industri otomotif juga mencapai rekor tinggi sebesar £ 2,5 miliar pada tahun 2015, yang mewakili sekitar 12 persen dari total pengeluaran negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: