Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggota DPR Kena OTT Dinilai Cederai Masyarakat

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Politik dari Universitas Mercu Buana Jakarta Maksimus Ramses Lalongkoe menilai kejadian anggota DPR terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) mencederai kepercayaan masyarakat Indonesia pada mereka sebagai wakil rakyat.

Saat dihubungi, Ramses mengatakan kasus ini seakan memperlihatkan kepada masyarakat bahwa anggota DPR dan pejabat negara yang terseret skandal korupsi hanya ingin memperkaya diri sendiri, keluarga dan kelompoknya.

"Perbuatan mereka ini memberikan negasi kepada publik bahwa mereka menjadi pejabat negara hanya ingin memperkaya diri sendiri dan keluarga saja," ujar Ramses, Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Peneliti Political Communication (Polcom) Institute ini menyatakan tingginya angka korupsi di Indonesia telah menyebabkan semua sistem dan sendi kehidupan bernegara rusak.

Pasalnya, praktik korupsi telah berlangsung secara merata dan membuat larut hampir semua elite politik dan jika dibiarkan terus berlangsung dan tanpa tindakan tegas, maka korupsi akan menggagalkan demokrasi dan membuat negara dalam bahaya kehancuran.

"Angka korupsi di Indonesia tinggi dan ini sangat berbahaya jika terus dibiarkan. Pejabat yang korup seakan sudah hilang urat malunya sehingga perlu hukuman berat bagi para pelaku korupsi terutama pejabat negara", tuturnya.

Kendati demikian, Ramses menilai korupsi sangat sukar dan bahkan hampir tidak mungkin diberantas secara utuh sehingga dbutuhkan kerjasama semua pihak untuk menanggulanginya.

"Bahaya laten korupsi ini harus diwaspadai sejak dini, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat itu sendiri, serta yang terpenting ada penanggulangan dan tindakan tegas terhadap kasus korupsi yang terus menggerogoti bangsa ini agar ada efek jera," ucapnya.

Hari ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan OTT terhadap beberapa orang yang salah satu diantaranya adalah anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat I Putu Sudiartana.

Dalam kasus yang sama, selain Putu, KPK juga dikabarkan menangkap tiga orang lainnya di lokasi berbeda.

Selain itu, Komisi Antirasuah juga menangkap tiga orang lainnya hasil dari OTT di tempat berbeda yang berlatar profesi pengusaha (dua orang) dan pejabat Dinas Provinsi Sumatera Barat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: