Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menperin: Cukai Plastik Berdampak Luas

Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana pengenaan cukai pada kemasan dan kantong berbahan baku plastik bakal berdampak luas. Bukan hanya berakibat pada sektor industri, melainkan juga berdampak implementasi kebijakan mendorong investasi yang saat ini justru tengah dipacu.

Hal itu dikatakan Menteri Perindustrian Saleh Husin menyikapi polemik rencana pemerintah untuk mengenakan cukai pada kemasan plastik.  Saleh menegaskan bahwa kriteria cukai kemasan plastik minuman dikategorikan sebagai bahan yang dapat mencemari lingkungan adalah tidak sepenuhnya tepat.

"Karena kemasan plastik berbagai ukuran dan bentuk untuk minuman dapat didaur ulang, dan saat ini sudah ada industrirecycle-nya," katanya di Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Dia merinci, paling tidak ada tiga dampak bila cukai dikenakan terhadap kemasan plastik minuman. Pertama, konsumsi produk minuman akan berkurang dan berdampak pada perlambatan industri minuman dan industri plastik/kemasan plastik itu sendiri. Apalagi hampir 70 % produk minuman dikemas dalam plastik yang bisa didaur ulang.

Kedua, daya saing industri minuman nasional akan melemah. Hal ini juga terkait MEA, dengan pengenaan cukai maka industri minuman nasional tidak akan berdaya saing di pasar regional.

"Pasar ekspor industri minuman kita ke Asean akan diisi oleh pesaing-pesaing kita sementara konsumsi dalam negeri cenderung turun. Ibaratnya sudah jatuh, tertimpa tangga," ungkapnya.

Dampak ketiga pengenaan cukai ialah terjadi disharmonisasi kebijakan yang saat ini sedang disosialisasikan Pemerintah dan bahkan sudah diterapkan.

Kebijakan itu antara lain kemudahan berinvestasi; tax incentive (tax holiday dan tax allowance) dalam upaya memperkuat dan memperdalam struktur industri nasional untuk industri hulu dan intermediate plastik dan industri minuman; dan fasilitas bea masuk ditanggung pemerintah untuk kemasan plastik dalam upaya meningkatkan daya saing industri nasional.

Sebelumnya perwakilan Forum Lintas Asosiasi Industri Produsen dan Pengguna Plastik (FLAIPPP) Triyono Prijosoesilo mengatakan rencana pemerintah untuk mengenakan cukai pada kemasan plastik secara tidak langsung membunuh industri. Untuk itu, ia meminta pemerintah untuk mengkaji ulang rencana tersebut secara mendalam.

"Ide cukai untuk kemasan plastik botol bisa merugikan industri dan juga tidak tepat sasaran. Saya berharap pemerintah mau berpikir ulang  mengenai penerapan ide cukai pada botol plastik itu," kata Triyono kepada Warta Ekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: