Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Road Map Belum Jelas, Holding BUMN Energi Perlu Dikaji Ulang

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah berencana melakukan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor energi. Namun, keinginan pemerintah tersebut perlu dikaji ulang menurut Ekonom Energi Universitas Gajah Mada (UGM), Tri Widodo.

Menurutnya, pemerintah belum memiliki road map yang jelas terkait keberadaan holding BUMN migas. Jika nantinya memang akan dilakukan pembentukan holding migas, diharapkan dapat menjawab permasalahan energi di Indonesia.

"Permasalahan energi ini baik yang di tingkat nasional maupun tingkat internasional," ujarnya, diĀ  Jakarta, Kamis (30/6/2016).

Ia menilai Pertamina lebih baik fokus untuk meningkatkan cadangan minyak nasional dengan melakukan investasi-investasi baru. Sebab, saat ini cadangan minyak Indonesia hanya 0,3 persen dari total cadangan minyak dunia. Tanpa investasi, produksi minyak diperkirakan menurun menjadi sekitar 389.000 barel per hari pada 2020.

"Padahal, dari sisi permintaan, kebutuhan minyak dan gas meningkat tajam seiring meningkatnya pendapatan per kapita bangsa Indonesia," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ekonom Energi UGM Kusdhianto menuturkan, pembentukan holding migas memang dianggap dapat mengatasi ketidakefisienan pada industri migas di Indonesia. Namun, cara itu bukan jadi satu-satunya mengatasi permasalahan energi Tanah Air.

Kusdhianto mengungkapkan, apabila konsep holding migas belum mendetail, hendaknya dapat dimulai terlebih dahulu dengan penguatan fungsi dan peran pemerintah sebagai regulator. Misalnya, dengan melakukan pembagian wilayah kerja yang diatur pemerintah, pengaturan area pemasaran dan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah, dan perbaikan tata niaga gas nasional.

Motivasi yang semestinya menjadi justifikasi lanjutnya, untuk melakukan penggabungan atau pembentukan holding adalah berkaitan dengan peningkatan daya saing secara global atau setidaknya di kawasan Asia.

"Hal ini setidaknya dapat terwujud lagi jika Indonesia memiliki tata niaga gas yang baik, yang dapat dicapai melalui cara tidak sekedar penggabungan atau pembentukan perusahaan holding," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: