Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembangunan KA Trans Papua Awal 2017

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pembangunan kereta api Trans Papua diperkirakan dimulai awal 2017 yang diawali dengan peletakan baru pertama (groundbreaking).

"Diperkirakan akan mundur lagi ke awal 2017, setelah sebelumnya saya mendapatkan mandat untuk mempercepat pada Semester II 2016 ini," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono dalam diskusi di Jakarta, Kamis (30/6/2016).

Prasetyo mengatakan proyek tersebut masih terkendala, di antaranya pembebasan lahan, kegunaan dan nilai keekonomian.

"Kalaupun sudah jadi, kami harus mempertimbangkan siapa yang akan menggunakan, jangan-jangan sudah jadi tapi tidak terpakai," ucapnya.

Dia menambahkan dalam membangun proyek terlebih dahulu harus dipastikan, trasenya legal, tanah sudah dikuasai dan nilai kegunaan saat sudah beroperasi.

Selain itu, lanjut dia, aspek teknis, yaitu kelengkungan trase di wilayah Papua memang cenderung sulit.

Selain itu, Prasetyo mengatakan terdapat revisi terkait anggaran untuk peletakan batu pertama untuk lima kilometer dan lebar 50 meter, yaitu senilai Rp150 miliar. "Jadi perlu dikaji lagi," katanya.

Berdasarkan Data Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, rencana jalur KA Papua, yakni Sorong-Manokwari (390 kilometer), Manokwari-Nabire (308 kilometer), Nabire-Timika (272 kilometer), Nabire-Sarmi (375 kilometer), Sarmi-Jayapura (205 kilometer) dengan total sepanjang 1.550 kilometer.

Program pembangunan jalur KA Trans Papua tersebut meliputi pengembangan jaringan kereta api baru di Papua Barata dan Papua.

Rincian pembiayaan jalur-jalur tersebut, di antaranya Sorong Manokwari Rp26,70 triliun, Sarmi-Jayapura Rp14,42 triliun, Manokwari-Nabire Rp23,67 triliun, Nabire-Sarmi Rp26,35 triliun, Nabire-Timika Rp19,83 triliun dengan total keseluruhan Tp108,3 triliun.

Sementara itu, jalur yang diprioritaskan untuk dibangun terlebih dahulu, yaitu jalur Sorong-Manokwari yang direncanakan akan dimulai akhir 2017 dan selesai 2024, selanjutnya Sarmi-Jayapura pada awal 2018, Manokwari-Nabire awal 2020, Nabire-Sarmi akhir 2020 dan Nabire-Timika akhir 2020. (ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: