Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tewasnya Santoso, ICMI: Semoga Tak Ada Teroris Baru

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pimpinan kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah, Santoso alias Abu Wardah diduga tewas dalam baku tembak oleh Satgas Tinombala di hutan Poso. Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) mengapresiasi upaya pemberantasan teroris yang dilakukan oleh satgas gabungan TNI-Polri itu, sekaligus berharap agar kedepannya tidak ada teroris baru yang muncul di Indonesia.

"Kami mengapresiasi kerja TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala, yang telah bekerjakeras berbulan-bulan menumpas terorisme dan menembak terduga teroris Santoso. Meski demikian, untuk kepastiannya tetap kita harus tunggu pengumuman resmi dari pihak berwajib," kata Ketua Umum ICMI, Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH., dalam keterangannya pada siaran pers kepada media, Rabu (20/7/2016) di Jakarta.

Jimly juga berpendapat bahwa setelah tim identifikasi memastikan kematian Santoso, pemerintah harus menjadikannya momentum untuk mencegah munculnya "Santoso baru" lainnya baik akibat ketidakadilan di masyarakat maupun karena lemahnya penegakan hukum. Artinya, seharusnya jangan ada lagi pembiaran bagi pihak tertentu untuk sengaja menciptakan "Santoso baru" dengan narasi berlebihan agar "drama war on terrorism" terus berjalan dengan tujuan politik atau yang lainnya.

"Selain itu, Jika target utama yakni Santoso, benar-benar meninggal dunia, maka Operasi Tinombala mesti segera dihentikan. Sebab rakyat Poso butuh ketenangan lahir batin. Masyarakat butuh hidup normal dalam aspek ekonomi dan lainnya. Yang lebih penting lagi, masyarakat Poso tidak ingin daerahnya dilabeli basis teroris terus-menerus," ujar Jimly.

Hal lain menurut Jimly, pemerintah mempunyai tantangan besar ke depan jika Santoso tewas. Pemerintah diharapkan mengedepankan sikap menjauhkan orang dari aksi kekerasan ketimbang penindakan untuk urusan penanggulangan terorisme. Karena itu, butuh tindakan pemerataan pembangunan yang berkeadilan di Indonesia serta peningkatan kesejahteraan di masyarakat agar mereka tak mudah masuk dalam pusaran terorisme, kata Jimly.

Karenanya, ICMI dengan berbagai program pengembangan ekonomi kerakyatan siap untuk mendegradasi radikalisasi ditengah masyarakat dengan kerja nyata. "Kita ada program Desa Emas, Toko ICMI, Koperasi ICMI, Sekolah Interpreneur dan lainnya yang segera digulirkan ke masyarakat. ICMI berharap, semua program itu akan membantu meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengurangi kesenjangan yang terjadi akibat pembangunan yang belum merata," ujar Jimly.

Terkait dengan kerja Satgas Tinombala, ICMI memandang Satgas Tinombala ini patut mendapat penghargaan dari pemerintah atas upaya yang telah dilakukan. Sebab secara umum diketahui, Santoso sudah menjadi buronan bertahun-tahun oleh Polisi karena tindakan teror yang dilakukannya. Selama berbulan-bulan ini Satgas Tinombala juga telah berupaya kerasa untuk mengejar dan menangkap Santoso beserta pengikutnya.

"Untuk itu pemerintah harus memberikan penghargaan atas upaya itu. Kalau itu berhasil, artinya kita bisa selesaikan masalah di Poso," kata Jimly.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: