Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan RI meminta agar asrama anak-anak dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dapat difungsikan secara optimal.
Asrama anak para TKI yang terletak di SMKN Kecamatan Sebatik Barat yang dibiayai menggunakan dana APBN tersebut sedapat mungkin disampaikan kepada masyarakat agar pemanfaatannya sesuai harapan pemerintah pusat, kata Ketua Desk Wilayah Perbatasan Kemenkopolhukam RI, Laksamana Madya Halomon Sipahutar di Nunukan melalui pernyataan tertulisnya, Sabtu.
"Keberadaan asrama anak TKI ini supaya diinfomasikan kepada masyarakat agar jika ada anak TKI yang ingin sekolah bisa memanfaatkannya," ujar dia serta menambahkan, sangat disayangkan apabila fasilitas itu tidak difungsikan secara maksimal karena dapat berdampak pada kerusakan sarana prasarana.
Halomon Sipahutar berada di Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan Negeri Sabah, Malaysia ini bersama rombongan termasuk jajaran Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP)untuk mengunjungi sejumlah proyek pembangunan di perbatasan yang dibiayai APBN.
Ia juga menyatakan, keberadaan asrama anak TKI sangat bagus diharapkan menampung anak-anak WNI yang selama ini bekerja di Negeri Sabah yang ingin menuntut ilmu karena kesulitan melanjutkan pendidikan di negeri jiran.
Menanggapi hal itu, Kepala SMKN Kecamatan Sebatik Barat, Lamija menjelaskan, asrama anak TKI tersebut saat ini baru dihuni 35 anak TKI dari daya tampung 100 orang sesuai dengan jumlah tempat tidur.
"Baru 35 orang anak TKI yang menempati asrama ini dari kapasitas keseluruhan sebanyak 100 tempat tidur," sebut Lamija.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement
