Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

134 Warga Mamuju Dilatih Guna Geluti Ekonomi Kreatif

Warta Ekonomi, Mamuju -

Sebanyak 134 warga Kabupaten Mamuju ibukota Provinsi Sulawesi Barat, mengikuti pelatihan pengembangan ekonomi kreatif pada Lembaga Pengembangan Tehnologi Tepat Guna-Masyarakat Lokal Indonesi (LPTTG-Malindo), di Kabupaten Masamba, Sulawesi Selatan.

"Kegiatan pelatihan ini sebagaimana kesepakatan bersama antara Pemkab Mamuju dengan LPTTG-Malindo pada medio Mei 2016. Tahap pertama kita berangkatkan para ibu rumah tangga ke Masamba untuk mengikuti pelatihan yang berlangsung selama 10 hari," kata Bupati Mamuju, Habsi Wahid usai melepas angkatan pertama di Mamuju, Minggu (24/7/2016).

Menurut dia, pelatihan ekonomi kreatif ini juga sesuai dengan visi pemerintah yakni meningkatkan kemampuan dan kemandirian ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha dan industri rumah tangga serta dukungan perbaikan transportasi masyarakat.

Bupati berharap, dengan kegiatan ini maka kelak Mamuju akan melahirkan masyarakat yang memiliki skill atau kemanpuan untuk mampu hidup mandiri dan bisa mengurangi beban ekonominya. Pelatihan kali ini lebih terfokus pada pengolahan hasil pangan. Apalagi, setiap desa di Mamuju memiliki hasil pangan yang berbeda-beda.

"Potensi yang ada di Mamuju tentu tidak bisa kita biarkan begitu saja. Harus kita kembangkan sebagai upaya meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat juga membuka lapangan kerja dengan menyentuh setiap sektor yang ada, kali ini kita lebih kepada peningkatan agro industri pangan," kata Habsi.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD), Drs Rahim Mustafa menyebutkan, peserta pelatihan yang diberangkatkan sebanyak 134 orang ini merupakan warga dari 34 desa se Kabupaten Mamuju sebagai angkatan pertama. Ia mengatakan, pelatihan tersebut akan dilaksanakan secara bertahap yakni dibagi menjadi tiga angkatan.

"Untuk tahap awal, kita berangkatkan 134 orang dari 34 desa di Kabupaten Mamuju. Mereka akan mengikuti pelatihan di sana selama paling lama 10 hari. Setelah itu baru kita berangkatkan lagi peserta angkatan kedua dari desa yang belum ikut pada angkatan pertama, dan ini ada 3 angkatan. Jadi tahap pertama, kita sertakan dari Kecamatan Sampaga dan Tommo," ujarnya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: