Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kehidupan Petani Dinilai Semakin Memprihatinkan

Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan kehidupan para petani di Indonesia semakin memprihatinkan karena sebagian besar hanya sebagai buruh tani.

"Lahan pertanian di Indonesia saat ini dikuasai hanya segelintir orang kaya. Kehidupan petani semakin sulit, karena menjual lahan pertaniannya dan menjadi buruh tani," kata Zulkifli Hasan ketika menerima Delegasi Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Tani, di gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta, Senin.

Zulkifli mencontohkan, ketia dia berkunjung ke Serang Banten, Garut Jawa Barat, maupun Sigi Sulawesi Tengah, dia bertamu dengan banyak petani yang kehidupannya miskin.

Menurut Zulkifli, lebih dari 100 petani yang ditemuinya bekerja di lahan pertanian dimiliki hanya empat orang.

Di Kabupaten Sigi, kata dia lagi, dari sekitar 200 petani yang ditemuinya, hanya sekitar 20 orang yang memiliki lahan dengan ukuran sangat kecil.

"Para petani itu kehilangan lahan pertaniannya karena dibeli para pengusaha dan pengembang, saat mereka kesulitan uang," katanya pula.

Zulkifli menegaskan, petani di Indonesia umumnya tidak memiliki lahan pertanian dan hanya sebagai buruh tani.

"Petani itu tidak bisa kaya karena harga padinya selalu diatur, tetapi harga pupuknya tak diatur sehingga petani tidak dapat membeli pupuk. Harga bibitnya juga tidak diatur," kata Zulkifli menambahkan.

Dia berharap, DPP Pemuda Tani benar-benar memperjuangkan nasib dan kepentingan para tani, salah satu caranya adalah mendorong lebih banyak kebijakan yang lebih propetani.

Delegasi DPP Pemuda Tani yang dipimpin Farry Demi Francis bertemu Ketua MPR RI untuk menyampaikan keinginan membantu MPR RI menyampaikan sosialisasi Empat Pilar di hadapan 28 pengurus daerah Pemuda Tani pada 28 Agustus mendatang. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: