Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BTN Rencanakan Obligasi Hingga Rp10 Triliun

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk merencanakan penerbitan obligasi hingga Rp10 triliun, yang salah satu tujuannya untuk menyerap limpahan dana repatriasi dari kebijakan amnesti pajak.

Direktur Utama BTN Maryono di Jakarta, Senin (25/7/2016), mengatakan untuk awal semester II 2016 ini, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa (26/7), direksi akan meminta persetujuan para pemegang saham untuk menerbitkan obligasi, sesuai rencana awal, sebesar Rp3 triliun.

"Penerbitan selanjutnya, kita lihat dulu 'demand' (permintaan) nya, namun kita rencanakan bisa Rp10 triliun," ujarnya.

Maryono menuturkan penerbitan obligasi Rp3 triliun pada semester kedua tahun ini, untuk menambah penyaluran kredit. Perseroan membidik pertumbuhan kredit yang cukup tinggi pada akhir 2016 dibandingkan bank-bank lainnya, yakni sebesar 19-20 persen.

Ekspansi penyaluran kredit itu, kata Maryono, juga akan terbantu dengan limpahan likuiditas dari dana repatriasi amnesti pajak. Maryono mencermati bahwa Rp50 triliun dari dana repatriasi akan masuk ke BTN.

BTN sedang mengajukan diri menjadi bank persepsi kepada pemerintah. Instrumen pintu masuk dana repatriasi yang akan disiapkan BTN adalah Rekening Dana Nasabah (RDN).

"Pekan pertama Agustus 2016, keluar izin RDN," ujarnya.

Obligasi selanjutnya yang diperkirakan mencapai Rp10 triliun itu juga disiapkan untuk menampung dana repatriasi. Instrumen lainnya adalah produk tabungan perbankan seperti deposito dan giro.

Kemudian, instrumen baru yang akan disiapkan adalah produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) dan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (KIK EBA SP). Dalam menerbitkan instrumen baru itu, emiten bersandi BBTN itu menggandeng Danareksa.

"EBA kita siapkan Rp10 triliun," ujarnya.

BTN juga menyiapkan instrumen lainnya di pasar finansial, seperti surat utang jangka panjang menengah (Medium Term Notes/MTN), dan sertifikat deposit (Negoitable Certificate Deposit/NCD). (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: