Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Siapkan Kebijakan Pangan yang Komprehensif

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah akan menyiapkan kebijakan pangan yang lebih komprehensif untuk menjaga stabilitas harga komoditas pokok seperti beras, daging sapi, gula dan jagung yang masih dirasakan terlalu tinggi seusai Lebaran.

"Presiden menargetkan dalam tiga bulan ke depan, (strategi) kebijakan pangan dapat dijalankan. Ini nanti akan kita bahas lebih lanjut," kata Darmin seusai memimpin rapat koordinasi mengenai ketersediaan dan stabilisasi harga pangan di Jakarta, Selasa (26/7/2016).

Rapat koordinasi yang dihadiri ini oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Menteri BUMN Rini Soemarno ini membahas perkembangan harga maupun ketersediaan pasokan bahan makanan seperti daging sapi, gula pasir maupun bawang merah.

Darmin memberi perhatian kepada harga gula pasir yang saat ini berada pada kisaran Rp16.000 per kilogram atau masih terlalu tinggi, meskipun pasokan di tingkat global sedang menurun akibat perubahan musim yang menurunkan angka produksi.

Untuk itu, Bulog diharapkan mampu meningkatkan pasokan melalui pembelian dari pabrik-pabrik gula dan menambah kuota impor, apabila diperlukan, agar harga gula dalam negeri terjamin atau berada pada kisaran Rp12.500 per kilogram akhir tahun.

"Kita perlu me-review lagi situasi (harga) pangan. Sekarang masih agak tinggi, daging, bawang, dan gula. Sementara beras lebih stabil," kata Darmin. 

Terkait upaya stabilisasi harga daging sapi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah menerbitkan Permentan nomor 34 Tahun 2016 sebagai pengganti Permentan Nomor 58 Tahun 2015 tentang pemasukan karkas, daging, dan olahannya. 

Peraturan baru tersebut mengizinkan adanya impor potongan daging secondary cut dan jeroan kepada BUMN serta swasta, dan menghilangkan periodisasi impor.

Menurut Amran, upaya ini ditempuh untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging sapi dalam negeri hingga akhir tahun, apalagi harga daging dari bakalan dan "feedlot" cukup tinggi di pasaran.

"Harapannya, pakan untuk rakyat (jadi lebih) murah," ujar Amran yang juga menjamin kelayakan daging impor dan telah melalui pemeriksaan oleh Badan Karantina.

Menurut estimasi Kementerian Pertanian dan BPS, pasokan daging sapi pada akhir tahun akan mengalami surplus 35 ribu ton, karena permintaan daging sapi periode Agustus hingga Desember 2016 mencapai 269 ribu ton, sehingga total persediaan mencapai 304 ribu ton. 

Proyeksi itu termasuk penghitungan pemenuhan sapi kurban untuk hari raya Idul Adha, yang berdasarkan estimasi pada 2015, kebutuhannya mencapai 300 ribu ekor sapi.  (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: