Coca-Cola melaporkan pendapatan kuartalanĀ lebih rendah daripada perkiraan. Meski pendapatan di Amerika Utara tinggi namun gagal mendongkrak lemahnya permintaan di pasar negara berkembang termasuk Cina dan Argentina. Perkiraan pendapatan turun 2,2 persen menjadi US$43,89 dalam perdagangan pre-market, Rabu (26/07/2016).
"Kinerja yang kuat di pasar negara maju termasuk AS, Meksiko, dan Jepang dimbangi oleh sulitnya kondisi eksternal di banyak pasar negara berkembang, termasuk China dan Argentina," kata CEO Muhtar Kent seperti dikutip dari laman Reuters di Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Beberapa negara Amerika Latin, termasuk Venezuela dan Argentina menghadapi inflasi yang tinggi di tengah ketidakstabilan politik, hingga membebani pendapatan beberapa perusahan multinasional. Wilayah tersebut menyumbang sembilan persen dari total pendapatan Coca-Cola di tahun 2015. Prediksi pendapatan satu tahun penuh tumbuh tiga persen di tahun 2016, turun dari perkiraan sebesar 4-5 persen.
Penghasilan dari Amerika Utara, yang merupakan pasar terbesar naik dua persen pada kuartal kedua yang berakhir 1 Juli 2016. Sedangkan, di semua wilayah lain jatuh dan beberapa di antaranya disebabkan oleh inflasi. Pendapatan operasional bersih turun 5,1 persen menjadi US$11,54 miliar, selama lima kuartal berturut-turut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement