Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Reshuffle' Dinilai Lebih Sarat Pesan Politik

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat ekonomi dan politik Dradjad Wibowo menilai perombakan atau "reshuffle" Kabinet Kerja tahap kedua lebih sarat pesan politik, yakni Presiden Joko Widodo ingin menunjukkan diri sebagai Presiden dan bukan petugas partai.

"Saya menangkap pesan politiknya lebih sarat daripada pesan ekonomi, meskipun sasarannya ingin meningkatkan kinerja dan perbaikan sektor ekonomi," kata Dradjad Wibowo pada diskusi "Arah Politik dan Ekonomi Pasca 'Reshuffle'" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (28/7/2016).

Menurut Dradjad, dirinya mencermati pesan Presiden ingin menyampaikan pesan kepada wakil presiden, seluruh pimpinan partai politik dan publik bahwa dirinya Presiden yang independen.

Mantan Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) ini memberikan acungan jempol kepada Presiden Joko Widodo atas sikap dan langkahnya.

"Kalau saya memiliki lima jempol, saya akan acungkan semuanya," katanya.

Dradjad memuji langkah Presiden Joko Widodo yang dinilai mampu mengembalikan sistem presidensial di tengah kompleksitas sistem multipartai.

"Dari pendekatan demokrasi, ini adalah langkah positif," katanya.

Menurut dia, melalui "reshuffle" tahap kedua ini Presiden Joko Widodo mampu mendudukkan Wakil Presiden Jusuf Kalla maupun ketua umum partai politik di posisinya masing-masing.

Presiden Joko Widodo juga dinilai mampu mengakomodasi representasi berbagai pihak sehingga makin menguatkan posisi pemerintahan hingga pemilu 2019 mendatang. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: