Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bali akan Terima 1,4 Juta Wisatawan Tiongkok

Warta Ekonomi, Jakarta -

Bali diperkirakan akan menerima wisatawan Tiongkok sebanyak 1,4 juta (2,7 persen dari jumlah kedatangan) pada tahun ini.

Prediksi tersebut berdasarkan hasil studi salah satu penyedia kartu kredit bertajuk Asia Pacific Destinations Index (APDI).

"Dampak dari transformasi ekonomi Tiongkok dan khususnya peningkatan pendapatan merupakan pendorong terbesar pertumbuhan pariwisata global," ujar Wakil Direktur Eksekutif Produk dan Solusi Global Asia Pasifik MasterCard Matthew Driver dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/7/2016).

Wisatawan Tiongkok diperkirakan akan menghabiskan 45,3 miliar dolar AS di negara-negara tujuan di Asia Pasifik. Jumlah tersebut meningkat sebesar 18,2 persen dari total pengeluaran wisatawan di wilayah tersebut.

Studi itu menyebut bahwa Bali merupakan salah satu destinasi wisata terkemuka di Asia Tenggara yang diperkirakan akan dikunjungi oleh lebih dari tujuh juta wisatawan pada tahun 2016 dengan total pengeluaran diperkirakan mencapai 11 miliar dolar AS.

Kunjungan wisatawan Tiongkok ke Asia Pasifik menempati posisi teratas sejak 2012 dengan kontribusi sebesar 9,8 persen dan meningkat menjadi15,7 persen pada 2016 yang didorong oleh 25,9 persen gabungan dari rata-rata tingkat pertumbuhan per tahun (CAGR) 2009 hingga 2016.

Sementara itu, Jepang mengalami penurunan kontribusi wisatawan ke destinasi di Asia Pasifik, dari posisi teratas pada tahun 2009 (9,7 persen) menjadi posisi kelima pada tahun 2016 (5,6 persen) dengan 1,1 persen CAGR dari 2009 sampai 2016.

"Kami memperkirakan adanya pertumbuhan yang sama dari India dan Indonesia dalam jangka panjang, serta segmen lainnya, seperti pariwisata halal," tutur Matthew.

Pertumbuhan itu, kata dia, sangat positif untuk industri pariwisata di wilayah Asia Pasifik dan masih terdapat kesempatan besar bagi para pelaku industri untuk memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan tersebut.

Ia menuturkan bahwa para pelaku dapat memperoleh keuntungan jika dapat mengidentifikasi segmen yang relevan dari negara tersebut untuk bisnis mereka serta memahami kebutuhan mereka secara tepat.

"Selanjutnya, merancang produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, melengkapi layanan yang mereka sediakan untuk segmen wisatawan penting lainnya," kata Matthew. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: