Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Syafii Antonio Jelaskan Cara Tumbuhkan Perbankan Syariah

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar ekonomi syariah Muhammad Syafii Antonio menjelaskan cara agar perbankan syariah bisa tumbuh di Indonesia dengan mulai dari kampanye hingga dukungan kebijakan pemerintah.

"Permasalahannya adalah bagaimana kita menumbuhkan kepedulian dan pemahaman di tengah masyarakat. Kemudian juga bagaimana mengajak para pengusaha untuk bersyariah dalam keuangan," kata Syafii di Bogor, Jumat (29/7/2016).

Ia menekankan perlunya ada kampanye yang sangat masif agar banyak warga yang memahami nilai keekonomian dan manfaat dalam perbankan syariah.

Namun, Syafii tidak memungkiri bahwa membuat kampanye yang masif dengan memasang iklan sesering mungkin di televisi, misalnya, membutuhkan dana yang relatif sangat besar, sementara perbankan syariah di Indonesia belum cukup besar untuk melakukan hal tersebut.

 "Di sinilah dukungan berupa kebijakan-kebijakan strategis dari pemerintah yang bisa mendorong tumbuhnya keuangan syariah di Indonesia," katanya.

Syafii memberikan opsi untuk "mensyariahkan" bank-bank BUMN konvensional. Namun, hal tersebut juga sulit dilakukan.

"Tadinya BRI mau disyariahkan, tetapi kita belum bisa konversikan BRI semuanya, akhirnya cuma unit usaha BRI Syariah," jelasnya.

 Namun, opsi lain yang diusulkan oleh Syafii ialah dengan memberikan insentif pajak pada Bank Syariah yang terbilang masih kecil dibandingkan bank konvensional dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya agar bank-bank syariah bisa bertumbuh besar terlebih dahulu.

"Saya sudah sampaikan ke pemerintah, yang syariah ini dikasih tax insentif 5 tahun, biar tumbuh besar dulu. Setelah besar, setop insentifnya," kata Syafii yang juga merupakan anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).

Untuk itu, diperlukan komitmen yang besar tidak hanya dari sisi pemerintah, tetapi juga pelaku usaha dan masyarakat luas dalam mengembangkan ekonomi syariah.

Syafii menjelaskan bahwa keuangan syariah sangat berpotensi besar dengan adanya kegiatan-kegiatan ibadah umat Islam, seperti haji dan tradisi Lebaran, yang banyak menggunakan sarana dan prasarana yang diproduksi dari berbagai belahan dunia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: