Hutan Adat Makin Dikembangkan di Sumut

Warta Ekonomi, Medan -

Selain menghadiri penanaman 7.700 pohon di Desa Huta Ginjang, Sumatera Utara (Sumut), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, juga menghadiri kegiatan masyarakat adat batak 2016 di Danah Toba Parapat, Sumut. Siti mengatakan bahwa dengan arahan Presiden dan Wakil Presiden RI maka hutan adat di Sumut harus dilestarikan dan dikembangkan.

"Di Indonesia penekaran sosial ini banyak modelnya, ada hutan desa, hutan kemasyarakatan, serta kemitraan maupun hutan rakyat adat, dan program ini harus dikembangkan, mengingat Sumut mempunyai lahan yang cukup luas untuk lahan hutan," katanya di Medan, beberapa waktu lalu.

Lanjut Siti, program hutan adat bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat bagaimana hutan itu bagus untuk dilestarikan agar tidak ada kebakaran hutan maupun penebang ilegal.

"Kepada kami dipesankan tidak boleh ada lagi kegiatan-kegiatan penggusuran dari dalam hutan dan kepada wapres kami laporkan selain agenda sosial kami juga sudah melakukan diskusi kepada pihak LSM, akademis bahwa kita meng-cover hutan semaksimal mungkin," katanya.

Lanjutnya,  bahwa yang sudah dipetakan ini sekarang sesuai perintah dari wapres dan menko perekonomian untuk dijadikan agenda kerja hingga ke depannya.

"Kita juga sedang mempersiapkan suatu satgas untuk mempercepat langkah di dalam masyarakat adat dan kita sangat paham konsekuensi menjalankan program ini dan untuk masyarakat adat program ini harus sangat hati-hati," ujarnya.

Siti menambahkan, juga tentang tata ruang register di Sumut di mana pada tahun 2013 memang sudah ada putusan dari MK Nomor 35 bahwa hutan adat akan dilakukan revisi.

"Kami telah diskusikan dengan teman-teman LSM dan juga akademisi terkait dengan SK Nomor 459 bahwa hutan adat di bulan Agustus akan dilakukan revisi dengan memperhatikan tentang riwayat tanah di seluruh Indonesia," pungkasnya.