Air France pada Sabtu (30/7/2016) membatalkan sekitar 20 persen penerbangannya pada hari keempat aksi mogok yang dilancarkan para awak kabin di puncak liburan musim panas, kata maskapai penerbangan tersebut.
Maskapai penerbangan Prancis itu mengatakan pihaknya memperkirakan kondisi serupa akan terjadi pada Minggu, dengan sekitar 80 persen penerbangannya masih terjadwal.
Namun, "pembatalan dan penundaan pada detik-detik terakhir bisa saja terjadi," kata Air France dalam sejumlah pernyataan.
"Kurangnya komposisi awak juga bisa berujung pada pembatasan jumlah penumpang untuk setiap penerbangan," ujarnya, seperti dilaporkan AFP.
Demi alasan keamanan, harus ada satu pramugari untuk setiap 50 penumpang.
Pada Jumat, maskapai penerbangan tersebut membatalkan penerbangan ke New Delhi pada detik-detik terakhir karena kurangnya personel.
Berbagai serikat kerja yang mewakili sekitar setengah dari pemogok menyerukan aksi pemogokan, yang dimulai pada Rabu, setelah serangkaian perundingan gagal mencapai terobosan terkait pembaruan perjanjian kerja sama untuk peraturan, gaji dan promosi yang berakhir pada Oktober.
Manajemen ingin membatasi perpanjangan perjanjian selama 17 bulan, sedangkan serikat menuntut tiga hingga empat tahun.
Air France juga menghadapi aksi mogok yang dilakukan para pilot. Pemogokan terakhir berlangsung pada 11 hingga 14 Juni, tepat saat Euro 2016 bergulir. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement
