Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yenny Wahid: Selamatkan Petani Tembakau Indonesia

Warta Ekonomi, Temanggung -

Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid berpendapat, prosesi petik perdana tembakau di Temanggung merupakan momentum untuk melakukan refleksi atas eksistensi petani tembakau dalam konteks budaya bercocok tanam. Karenanya, momen panen harus mencerminkan sikap optimistik bahwa ke depan budaya bercocok tanam tembakau masih akan berlangsung dengan membanggakan bagi komunitas petani penanamnya. "Hal itu mengingat berkah alam yang diberikan menjadikan tembakau memiliki keunggulan dan dapat memberikan kesejahteraan bagi petani tembakau, di samping multiplier effect  yang cukup banyak. "Itu salah satu hal yang membedakan tembakau dengan tanaman lainnya," ujarnya.

Yenny memahami betul, petani tembakau saat ini sedang galau, gundah gulana. Pemicunya, ada banyak tantangan maupun ancaman yang sedang mereka hadapi. Salah satunya, terkait derasnya impor tembakau dari luar negeri. Menurut Yenny, impor tembakau tidak sesuai dengan semangat petani tembakau, juga visi pemerintah sendiri yang menunjuk pentingnya kedaulatan sektor-sektor strategis di Indonesia.

“Saya ke sini untuk menyatakan dukungan agar produktvitas tembakau di Indonesia ditingkatkan dan produk tembakau impor ditekan atau tidak masuk ke Indonesia. Apa pun, yang namanya tembakau sudah terbukti memberikan penghidupan yang luar biasa bagi masyarakat, mengingat tembakau termasuk sektor yang sangat strategis. Tembakau juga bagian dari kebudayaan kita,” kata Yenny saat menghadiri acara ‘Songsong Panen Raya Tembakau’ di Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Temanggung, Sabtu (30/07/2016).

Putri kedua Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid ini berpesan agar warga masyarakat tetap _menguri-uri_, melestarikan budaya. Karena menurutnya, kebudayaan itu merupakan kekuatan identitas diri sebagai bangsa. Dewasa ini, lanjut Yenny, negara-negara di dunia sedang mengalami krisis kebudayaan.

“Jangan sampai kebudayaan Indonesia lepas. Kita tetap harus melestarikan kebudayaan,” ucapnya

Yenny juga berpesan kepada para pejabat yang duduk di kursi jabatan supaya tidak melupakan rakyatnya. Kebijakan yang dibuat oleh para pemimpin harus berhubungan langsung dengan kesejahteraan rakyat. Kalau rakyatnya tidak sejahtera, berarti pemimpinnya tidak amanah.

“Kita doakan para pejabat kita untuk selalu ingat kepada petani tembakau, dengan tidak membuat kebijakan atau regulasi yang justru menyengsarakan petani tembakau,” katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: