Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menhan Nyatakan Kesepakatan Pengamanan Maritim Trilateral Ditindaklanjuti

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan perjanjian kerja sama pengamanan wilayah maritim Indonesia, Malaysia, dan Filipina yang disepakati oleh menteri pertahanan ketiga negara pada Juli lalu, telah ditindaklanjuti.

Implementasi pengamanan wilayah perairan dilakukan antara lain dengan menyiagakan TNI di kapal-kapal niaga pengangkut batu bara ekspor Indonesia ke Filipina, yang sebelumnya dilarang beroperasi karena sering menjadi sasaran para perompak.

"Kalau sudah ada pengawalan (TNI) seperti sekarang ya dilakukan (ekspor batu bara)," kata Menhan di Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Dihentikannya moratorium pengiriman batu bara ke Filipina, menurut Menhan, dilakukan dengan mempertimbangkan kelangsungan ekonomi kedua negara di mana tenaga listrik Filipina sangat bergantung pada pasokan batu bara dari Tanah Air.

Sementara untuk menghadapi kelompok separatis Abu Sayyaf yang beberapa tahun terakhir gencar melakukan pemerasan dengan menyandera warga negara lain, termasuk Indonesia dan Malaysia, masing-masing negara terus berkoordinasi tentang langkah-langkah operasi militer yang dilakukan.

Pasukan angkatan bersenjata Filipina mengklaim berhasil melumpuhkan separuh anggota Abu Sayyaf dalam serangan di markas besar kelompok separatis tersebut di Pulau Basilan, dekat Mindanao.

Sementara pemerintah Malaysia telah menggusur gubuk-gubuk di tepi pantai Pulau Kalimantan yang diduga sebagai sarang persembunyian kelompok tersebut.

"Sekarang menteri pertahanan Malaysia sudah memerintahkan agar (gubuk-gubuk) itu digusur. Ini dampak kesepakatan trilateral juga," tutur Ryamizard.

Patroli maritim bersama juga akan terus dilakukan sampai pemerintah Filipina bisa memastikan bahwa kelompok Abu Sayyaf yang berbasis di Kepulauan Sulu, Selatan Filipina, telah benar-benar dilumpuhkan sehingga tidak lagi menjadi ancaman keamanan.

"Presiden Filipina masih memberi mereka kesempatan untuk menyerah, tetapi jika tidak maka mereka akan 'dihabiskan'. Mudah-mudahan dorongan dan tekanan dengan berbagai upaya militer kita ada pengaruhnya (untuk melumpuhkan Abu Sayyaf)," tutur Menhan Ryamizard. (ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: