Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BKPM: NTT Banyak Diminati Investor

Warta Ekonomi, Kupang -

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Semuel Rebo mengatakan, daerah ini diminati banyak investor dari dalam negeri maupun mancanegara, karena kaya dengan sumber daya alam.

"Sumber daya alam NTT baik darat maupun laut sangat berpotensi sehingga banyak diminati untuk dikelola oleh investor," katanya kepada Antara di Kupang, Rabu (24/8/2016).

Dia menjelaskan saat ini sejumlah investor sedang berinvestasi di daerah itu, diantaranya, tambak garam di Kabupaten Malaka dengan luas lahan 8000 hektare dan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) 3000 hektare oleh PT Inti Jaya Jakarta.

Selain tambak garam, ada juga pabrik tebu yang siap dibangun di Kabupaten Sumba Timur di atas lahan 60.000 hektare dan rencana pembangunan kebun cengkeh di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Dalam waktu dekat katanya, dibangun pabrik perpipaan di kawasan Industri Bolok Kabupaten Kupang, yang memproduksi pipa tiang listrik dan satu pabrik lagi di Pantai Selatan Kabupaten TTS yang memproduksi pipa minyak dan gas, katanya.

"Jika lokasi lahan perusahaan masuk dalam wilayah konservasi seperti Pantai Selatan TTS maka harus disurvei dengan baik agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari," kata Semuel.

Untuk Kota Kupang katanya, sedang dibangun pabrik rambut palsu oleh PT Suncang yang akan mempekerjakan sekitar 6000 karyawan.

"Perusahaan tersebut akan memproduksi rambut palsu yang akan diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat," katanya.

Dia menjelaskan, banyak investasi yang izinnya dikeluarkan oleh pemerintah pusat seperti membangun hotel yang rata-rata berbintang tiga di Rote Ndao, Manggarai Barat, dan Sumba.

Di Kabupaten Lembata, sedang dilakukan survei untuk pabrik pengalengan ikan. Sementara di Kabupaten Flores Timur direncanakan dibangun pabrik penangkapan ikan.

Seluruh perusahaan yang berinvestasi di NTT belum sampai pada tahap produksi, karena rata-rata masih dalam proses penjajakan dan survei di lapangan.

Menurut dia, investasi membutuhkan lahan yang cukup luas sehingga harus berurusan dengan masyarakat sebagai pemilik lahan. Masalah lahan juga menjadi perhatian pemerintah agar tidak menghambat rencana investasi di NTT.

"Pemerintah tidak lepas tangan mengenai masalah lahan karena ini adalah program nasional sehingga pemerintah tetap berperan aktif," katanya.

Untuk investasi ternak khususnya sapi sedang dibangun di Kabupaten Sumba Timur oleh PT. Asian Bif dengan sistem pembangunan ranc dengan luas lahan 3000 hektare.

Sedangkan sistem pembibitan dan penggemukan sapi dibangun oleh PT. Bumi Tirta dengan wilayah operasi di kawasan Timor, NTT. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: