Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop Gelar Bimtek Pendampingan KUMKM Hadapi MEA

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pasca-pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop-UM) mengadakan kegiatan bimbingan teknis pendampingan bagi koperasi dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM). Tujuannya, untuk mengetahui kesiapan KUMKM dalam menghadapi zona perdagangan bebas tersebut.

"Kita uji petik di enam provinsi, yakni Bali, Sulawesi Selatan, Yogyakarta, Jawa Barat (Tasikmalaya), dan Batam. Enam lokasi tersebut ditengarai menjadi pusat dan strategis sebagai tujuan wisata dan perdagangan serta daerah pembatasan, khusus Batam dan Kalimantan Barat," kata Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Setyowati di Jakarta, Rabu (24/8/2016).

‎Di kegiatan yang diikuti oleh 100 orang tenaga pendamping tersebut, Kemenkop di tahap awal memberikan pembekalan dari para narasumber yang sangat diperlukan KUMKM dalam meningkatkan daya saing produk dan usaha serta kompetensi SDM-nya.

Menurut Yuana, pada saat ini KUMKM harus memiliki implementasi langkah dan program-program untuk menghadapi MEA.

"Kita bisa melakukan perubahan pola pikir dan sikap untuk bertransformasi agar mampu memasuki ajang MEA. Ini merupakan program percontohan yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah dengan menggunakan dana dari APBD. Dari yang 100 orang pendamping ini akan ada pemahaman yang sama bagi pengembangan pasar UMKM di daerah masing-masing. Mereka nantinya akan bersinergi dengan PLUT-KUMKM," ujarnya.

‎Bagi Yuana, untuk mewujudkan kemandirian bisnis bagi UMKM harus melibatkan banyak pihak seperti para ahli dari kalangan akademisi, pengusaha, asosiasi bisnis, termasuk di dalamnya adalah tenaga pendamping.

"Oleh karena itu, saya ingin para tenaga pendamping ini harus distandarisasi dan bersertifikat, termasuk tenaga pendamping yang ada di perguruan tinggi melalui inkubator bisnis di kampus masing-masing. Dengan memiliki standar dan sertifikat, tenaga pendamping akan profesional dan percaya diri di kancah MEA," tegasnya.

Ia berharap usai‎ pembekalan ini para pendamping dapat melaksanakan pendampingan untuk memenuhi harapan para pelaku koperasi dan UMKM di wilayah masing-masing di enam provinsi.

"Saya optimis mereka mampu menjadi pendamping yang profesional untuk meningkatkan daya saing produk UMKM di daerah masing-masing," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: