Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Federasi Industri Thailand Gali Informasi Investasi Indonesia

Warta Ekonomi, Jakarta -

Federasi Industri Thailand tengah berupaya menggali informasi mengenai kebijakan investasi, cukai, dan pajak di Indonesia untuk kepentingan para investor negeri gajah putih tersebut.

"Yang diperlukan sekarang adalah adanya saling pengertian mengenai informasi iklim bisnis, untuk mengetahui seberapa besar risiko berbisnis di Indonesia," kata Sekretaris Jenderal Federasi Industri Thailand, Kitti Tangjitrmaneesakda, dalam seminar "Increasing the Attractiveness and Certainty on Remarkable Investment in Indonesia" di Jakarta, Rabu (24/8/2016).

Menurut dia, sektor investasi potensial utama di Indonesia adalah komponen dan suku cadang otomotif.

Sektor lain yang juga potensial adalah petrokimia, agrikultur, dan semen.

Kitti mengatakan pihaknya masih susah untuk menentukan berapa besaran investasinya dan siapa saja pelakunya.

"Namun yang jelas terbesar ada di sektor suku cadang kendaraan bermotor, ini merupakan investasi yang besar pula di industri Thailand," ucap Kitti.

Menurut dia, jumlah populasi tinggi di Indonesia menjadi salah satu daya tarik investasi yang sekaligus juga menciptakan pasar yang tinggi di Indonesia.

Kitti juga mengungkapkan saat ini investasi Thailand di Indonesia cukup berkembang. Misalnya Siam Cement Group (SCG) yang berinvestasi di sektor material bangunan dan petrokimia di Indonesia yang mencapai angka 1,2 miliar dolar AS.

"Beberapa perusahaan juga telah berada di sini, salah satunya beberapa waktu lalu ada yang 'joint venture' dengan Wings Group," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta, Halim Alamsyah, memandang kondisi investasi di Indonesia cukup atraktif sebagai salah satu negara tujuan investor.

"Tahun depan mungkin akan lebih baik lagi, saya mengatakan pemerintah banyak menaruh perhatian kepada investasi. Pemerintah menyediakan listrik dan jalan untuk memperbaiki iklim usaha. Konsistensi akan membuat investor berbondong-bondong datang," kata dia.

Halim memandang bahwa dampak dari upaya perbaikan iklim usaha oleh pemerintah untuk kepentingan investasi akan dapat disaksikan tiga hingga empat tahun lagi dari sekarang. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: