Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Barata Ekspor Komponen Kereta Api ke AS dan Meksiko

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Barata Indonesia (Persero) melakukan ekspor komponen kereta api ke dua negara yaitu Amerika Serikat dan Meksiko.

"Ekspor komponen untuk memenuhi kontrak jangka panjang hingga tahun 2021 dengan perusahaan Standart Car Truck Company yang berkantor pusat di Illinois Amerika Serikat," kata Direktur Utama Barata, Silmy Karim, di Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Menurut Silmy, ke depan penjualan ekspor akan terus ditingkatkan, salah satunya dengan merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas produksi pabrik Barata.

"Barata sedang memasuki tahap akhir realisasi perencanaan investasi untuk merevitalisasi pabrik Barata Indonesia agar siap mendukung ekspor dan program-program yang sedang digalakkan oleh Pemerintah," ujarnya.

Revitalisasi meliputi infrastruktur pembangkit listrik, infrastruktur logistik pelabuhan, pembangunan dan perawatan pabrik-pabrik besar seperti gula, semen, dan juga termasuk fasilitas minyak dan gas Pertamina dan PGN.

Barata Indonesia yang berdiri tahun 1971 memiliki beberapa bidang usaha dimana salah satunya adalah dibidang casting (pengecoran logam) seperti komponen kereta api untuk kebutuhan domestik dan ekspor.

Penjualan ekspor Barata per tahun sekitar 10jt dolar AS, atau sekitar 20 persen dari total penjualan.

Untuk memenuhi standar kualitas ekspor, pabrik pengecoran milik Barata telah mendapat sertifikat dari Association of America Railroads (AAR) sebagai syarat untuk bisa menembus pasar ekspor ke USA & Canada.

Pada 2016, Barata Indonesia mendapatkan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp500 miliar.

"PMN untuk Barata tahun ini sudah dianggarkan pada APBN-P 2016 dan sudah mendapatkan persetujuan DPR. Kami sedang menunggu proses pencairan saja oleh Pemerintah," tambah Silmy.

Industri berat (heavy industry) di Indonesia harus dikembangkan karena menjadi salah satu pilar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Di Asia ada Jepang, Korea, dan sekarang Tiongkok yang industri beratnya maju. Ini merupakan prasyarat bagi suatu negara untuk bisa terus membangun industrinya, yang akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonominya," kata Silmy. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: