Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Neraca Perdagangan Sulut Surplus USD 508,27 Juta

Warta Ekonomi, Manado -

Neraca perdagangan Provinsi Sulawesi utara (Sulut) dengan luar negeri, mengalami surplus 508,27 juta dolar Amerika Serikat (AS) hingga Juli 2016.

"Secara kumulatif, Januari hingga Juli 2016, nilai ekspor sebesar 602,10 juta dolar AS, sementara impor hanya sebesar 93,83 juta dolar AS, maka neraca perdagangan mengalami surplus sebesar 508,27 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Moh Edy Mahmud di Manado, Jumat (28/8/2016).

Demikian halnya, khususnya ekspor Juli dibandingkan dengan bulan sebelumnya surplus sebesar 67,05 juta dolar AS.

Juli 2016 ekspor Sulut sebesar 70,72 juta dolar AS dan nilai impor 3,67 juta dolar AS, maka neraca perdagangan Sulawesi Utara bulan Juli 2016 mengalami surplus sebesar 67,05 juta dolar AS.

Secara kumulatif hingga bulan Juli (c-to-c) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya terjadi penurunan nilai ekspor sebesar 4,16 persen, turun dari 628,27 juta dolar AS pada tahun 2015 menjadi 602,10 juta dolar AS pada tahun 2016.

Sepanjang tahun 2016 hingga bulan Juli, komoditas lemak dan minyak hewan/nabati juga masih tetap merupakan kontributor terbesar yang memberi andil 69,19 persen terhadap total nilai ekspor Sulut, dengan nilai sebesar 416,59 juta dolar AS.

Dari bulan Januari hingga Juli 2016, negara tujuan ekspor terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai mencapai 189,35 juta dolar AS, disusul Belanda dan Singapura dengan nilai ekspor masing-masing sebesar 95,14 juta dolar AS dan 67,24 juta dolar AS.

Sejak awal tahun 2016 ekspor dari Sulut terbesar dimuat di Pelabuhan Bitung senilai 414,77 juta dolar AS, disusul Pelabuhan Amurang senilai 93,74 juta dolar AS, serta Bandara Soekarno-Hatta senilai 66,87 juta dolar AS.

Sedangkan impor, secara kumulatif hingga bulan Juli 2016 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan nilai impor sebesar 167,40 persen, atau naik dari 35,09 juta dolar AS pada tahun 2015 menjadi 93,83 juta dolar AS pada tahun 2016.

Impor komoditi barang bulan Juli 2016 yang mengalami peningkatan terbesar adalah bahan kimia anorganik yang meningkat dari 0,05 juta dolar AS menjadi 0,15 juta dolar AS atau meningkat sebesar 200,00 persen.

Sedangkan penurunan impor terjadi pada komoditi mesin-mesin/pesawat mekanik yang menurun dari 20,15 juta dolar AS menjadi 1,69 juta dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 91,61 persen. (Ant)

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: