Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Layanan WhatsApp Akan Dijelali Iklan Demi Iklan

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

WhatsApp mengatakan akan membagikan lebih banyak data kepada Facebook dan mulai membiarkan beberapa perusahaan untuk mengirimkan pesan kepada pengguna. Ini adalah kali pertama perusahaan mengubah kebijakan privasi sejak dibeli oleh Facebook pada 2014 lalu.

WhatsApp akan membagikan nomor telepon pengguna dengan media sosial dengan maksud memberikan saran dan iklan kepada teman yang lebih relevan. Kendati begitu, seorang analis mengatakan kebijakan tersebut akan membuat beberapa orang merasa dikhianati.

Menurut WhatsApp, berbagi nomor telepon dengan Facebook akan membantu mengatasi spam dan penyalagunaan serta menawarkan pengguna teman yang lebih baik dan iklan yang relevan. Menggunakan data, Facebook akan mencocokkan mereka yang bertukar nomor, namun tidak menambahkan mereka sebagai teman di media sosial.

WhatsApp juga akan membagikan informasi tentang kapan pengguna terakhir menggunakan layanannya, tapi tak membagikan isi dari pesan yang terenkripsi.

"Pesan Anda yang terenkripsi tetap pribadi dan tak ada siapapun bisa membacanya, bahkan WhatsApp dan Facebook," tulis perusahaan dalam blognya, sebagaimana dikutip BBC di Jakarta, Jumat (26/8/2016).

Meski demikian, pengguna bisa memilih untuk tidak berbagai informasi dengan Facebook dengan mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan dalam situs.

"Ketika WhatsApp diakuisisi oleh Facebook itu mampu menyakinkan pengguna jika WhatsApp tetap independen," kata kepala analis di Ovum, Pamela Clarck-Dickson.

Kebijakan terbaru ini akan membuka jalan bagi perusahaan untuk mengirimkan pesan kepada pengguna WhatsApp. Pesan yang dikirimkan akan berfungsi sebagai alarm keberangkatan pesawat atau update saldo rekening Anda.

"Pesan yang Anda terima mungkin mengandung iklan yang memberi tawaran menarik bagi Anda," kata perusahaan.

Clask-Dickson mengatakan pengguna mungkin tidak keberatan dengan layanan tersebut karena mereka bisa memilih dan pesan itu berguna.

"Ini akan membantu mereka menghasilkan pendapatan karena mengurangi biaya bisnis untuk mengrimkan pesan, tapi WhatsApp perlu hati-hati, banyak orang mengunakan WhatsApp karena tak menemukan iklan," katanya kepada BBC.

Perusahaan mengatakan akan menguji fitur tersebut pada beberapa bulan mendatang, namun berjanji untuk menghindari spam di mana orang-orang dibanjiri dengan iklan dan tidak akan menampilkan iklan banner di aplikasi.

Sementara itu, aplikasi messenger seperti WeChat telah mengaktifkan komunikasi bisnis ke konsumen yang menjadi sukses besar, namun Clark-Dikson menyarankan WhatsApp untuk mengambil pendekatan yang berbeda.

"WeChat adalah platform content-driven. Ini membuka platform untuk pihak ketiga, membiarkan orang melakukan pembayaran, buku taksi, yang tampaknya menjadi tujuan Facebook mengambil WhatsApp. WhatsApp memiliki potensi untuk menjadi fasilitas komunikasi yang besar jika tetap berkonsentrasi pada pengalaman penggunanya," tegasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: