Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tengkulak Diimbau Beli Gabah dengan Harga Wajar

Warta Ekonomi, Karawang -

Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, dan Peternakan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengimbau para tengkulak agar membeli gabah petani dengan harga wajar.

"Kita harus mengakui bahwa para petani banyak yang menjual gabah kepada tengkulak," kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, dan Peternakan Karawang Kadarisman, saat dihubungi di Karawang, Sabtu (27/8/2016).

Ia mengimbau agar para tengkulak yang beroperasi di berbagai daerah sekitar Karawang bisa membeli gabah petani secara langsung dengan harga yang wajar sesuai harga pasar. Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Karawang tidak bisa berbuat banyak terkait maraknya praktik penjualan gabah kepada para tengkulak karena berkaitan dengan kebiasaan petani yang selalu langsung menjual gabah setelah panen.

Terkait dengan anjloknya harga gabah di sekitar wilayah Karawang utara hingga mencapai Rp3.000-3.500 per kilogram itu terjadi karena rendahnya kualitas gabah yang dijual.

"Kualitas gabah yang dipanen di wilayah Karawang utara itu kurang bagus karena di daerah itu sebelumnya terjadi banjir rob, dan saat dipanen cuaca sedang hujan," kata dia.

Sementara itu, harga gabah kering panen di wilayah utara Karawang anjlok akibat kualitasnya menurun dibandingkan dengan produksi sebelumnya.

Ketua Kelompok Tani Harapa Jaya Kecamatan Batujaya, Syarif, mengatakan para petani di daerah itu sempat bingung, karena harga gabah hasil panennya hanya laku dijual Rp3.000 per kilogram. Ia mengatakan, para petani di daerahnya kini telah mengalami kerugian. Selain harga yang murah dan kualitasnya rendah, mereka hanya bisa memanen 3-4 ton gabah per hektare. Padahal normalnya, hasil panen atau produksi gabah per hektare mencapai 5-6 ton.

Hasil panen yang rendah, kualitas gabah yang kurang bagus, serta anjloknya harga gabah itu dinilai tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan petani. Rata-rata, para petani di daerahnya harus mengeluarkan uang Rp5-7 juta untuk biaya produksi tanam padi hingga panen. Ditambah lagi dengan biaya pembelian obat jika ada gangguan organisme pengganggu tanaman atau hama.

Harga gabah kering panen secara normal sebenarnya mencapai Rp4.000-4.500 per kilogram. Tetapi para petani di wilayah utara Karawang, yakni di Kecamatan Batujaya, hanya bisa menjual gabah mereka dengan harga Rp3.000 per kilogram.

"Para petani (di sekitar Kecamatan Batujaya) terpaksa menjual gabahnya dengan harga murah," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: